16 Juli 2017 - Bromo Day
Sekitar
pukul 01.00 wib, kita sudah bersiap diruang tamu menunggu mas Dodi
datang. Wajah-wajah ngantuk dan menggigil kedinginan terlihat jelas
sekali hihihi π Kita menyempatkan untuk berfoto-foto sembari menunggu.
|
Jam 1 pagi, kita bersiap untuk dijemput ke gunung Bromo π |
|
Wajah lelah, ngantuk plus kedinginan, disini aja (kota Batu) udah menggigil apalagi di gunung Bromo nanti wiih π΅ |
Gak
berapa lama, mas dodi menelpon memberitahukan bahwa beliau sudah
didepan. BERANGKATTT! Hihihi π Jujur dibalik semangat yang exciting,
akunya gugup tak karuan hahaha π Kenapa? Karena kalo naik mobil keatas
gunung memakai gigi 1 bisa memicu mual, lalu mabuk deh, aku orangnya
gampang mabuk π·
Aku
duduk paling belakang sekali, mencoba senyaman mungkin untuk tidur saat
perjalanan yang bakal kita tempuh selama 2,5 jam. Tidurku lumayan
nyenyak samapai akhirnya mobil kita memasuki daerah perbukitan yang
terus dan terus menanjak. See.. Dugaanku benar, tiba-tiba perutku mual
dan berasa pusing. Aku gak enak rasanya gangguin temen-temen yang lagi
tidur pulas jadi aku tahan aja sampai akhirnya aku udah gak tahan, aku
bangunin temenku, dan seisi mobil pada bangun deh, huhuhu maafin π·
Tapi,
mas Dodi bilang, kita sebentar lagi sampe kok, akupun percaya saja dan
meyakinkan diri untuk kuat. Sugesti sebentar lagi sampai lumayan
menenangkan, sampai akhirnya kita beneran sampai ditempat bertemunya
mobil hardtop and driver yang akan membawa kita lebih tinggi lagi
keatas.
Turun
dari mobil mas Dodi, kita ditawari seorang penjual perlengkapan baju
dingin. Karna aku gak bawa syal dan sarung tangan, serta topi rajutku
yang gak bisa diandalkan hahaha π so aku beli ketiga barang tersebut
demi keselamatan jiwa dan raga wkwkwkwk π Belanja disini aku
menghabiskan Rp.95.000,- dimana syal Rp.35.000,- sarung tangan
Rp.25.000,- dan topi kupluk Rp.30.000,- *kecing-kecing* πΈ (tapi itu
pembagian harganya kalo gak salah yaa π)
Menyempatkan
dulu ke wc sebelum kita mampir di warung kopi. Aku pesan teh tawar
hangat, katanya kalo manis bisa tambah bikin mual. Sama temanku, teh
hangatku dicampur dengan tolak angin, rasanya pahit pedas tapi
alhamdulillaaaah, melegakaaaan banget π³ makasih loh π
|
Warung kopi yang menyediakan minuman serba hangat. Ini sekitar jam 3an pagi loh, dan perjalanan masih cukup jauh. |
Gak
lupa bayar, aku dan rombongan segera menaiki mobil hardtop kita yang
berwarna hijau tua. Karna aku mabok, so aku kebagian duduk di depan
sendirian dan yang teman-teman yang lain dibelakang. Perjalanan memakan
waktu kurang lebih antara 15-30 menit menanjak. Meskipun jalanan
menanjak, aku udah gak merasakan mabuk lagi, mungkin karena khasiat
tolak angin, dan aku duduk didepan serta kaca jendela yang terbuka
lebar.
Tidak
sedikit kendaraan lain mengiringi mobil kita. Mobil-mobil hardtop,
mobil pribadi/minibus, bahkan rombongan motor. Kita berhenti sebentar
untuk membeli tiket, lalu melanjutkan perjalanan. Saat tiba di jalan
yang padat kendaraan, disitulah mobil kami berhenti untuk parkir, karna
kalo diteruskan akan susah lewat. Berjalan agak sedikit jauh untuk
menaiki Bukit Kingkong. Sebenarnya banyak bukit untuk melihat matahari
terbit loh, dan kita kebagian di bukit ini.
Jalan
kaki menanjak, aku merasakan nafasku yang berat di suhu yang super
duper dingin. Belok kanan lalu naik tangga menuju Bukit Kingkong dan
jalan terus mengikuti jalan setapak sampai akhirnya tiba di pelataran
yang sudah banyak orang menunggu. Disini makin lama makin ramai dan
makin berdesakan. Turis asing dari berbagai macam negara seperti Eropa,
Timur Tengah, Asia dll pun ikut memadati. Kita berhasil mencapai
pinggiran yang mengarah ke timur dimana bakal matahari terbit.
Cukup
lama menunggu disini, dan satu persatu orang yang sudah lama disinipun
pergi meninggalkan spot yang bagus. Akupun sebenarnya gak tahan karna
suhu yang hampir minus yaitu 3°C. Aku juga sempat kasihan sama anak
kecil yang menggigil kedinginan di pelukan kakeknya, liatnya gak tega π
Seiring
waktu berlalu, semburat matahari pun mulai tampak di ufuk timur dengan
warna ke-oranye-an, namun sayang bola mataharinya gak terlihat karna
tertutup bukit. Kendati tak terlihat, bias-bias cahaya sekitar matahari
tetap terlihat cantik sekali π
|
Menunggu matahari terbit di sekitaran Gunung Bromo dengan suhu nyaris minus, 3°C❄ |
|
Diatas dimana kita berdiri, kita bisa melihat ribuan kerlap kerlip bintang di angkasa, indah beutt π |
|
Kamu lihat ga? Di foto ini ada rasi bintang Orion yang menyerupai kupu-kupu, yang pernah aku bahas di blog ini juga: Rasi Bintang Orion |
|
Saking tingginya tempat kita berpijak, lampu-lampu dibawah pun terlihat seperti bintang-bintang kecil |
|
Kurang lebih pukul 05.30 wib cahaya matahari mulai tampak |
|
Diatas awan @ Bukit Kingkong, Malang, Indonesia |
|
Indahnya semburat matahari terbit di sekitaran Gunung Bromo |
|
Indonesia proudly present Bromo Mount, Malang, East Java π |
|
Gunung Bromo, sooooo beautiful, aku sempat ternganga melihat pemandangan ini didepan mata loh π |
Tidak
sedikit orang-orang turun dari pelataran ke perbukitan yang
kelihatannya sih ya, bahaya dan terlarang hahaha π
Kamipun juga, karna
hasil fotonya semakin bagus bila turun keluar dari pelataran. Tapi harus
hati-hati banget, kalo kepeleset bisa-bisa langsung sampai kota Batu
kita HAHAHA πππ
|
Dali a.k.a my self with Gunung Bromo |
Menuruni
Bukit Kingkong, kita segera mencari mobil hardtop kita yang berwarna
hijau dan yang telah kita hafalkan nomor platnya. Ketemu, lanjuuut,
jalanan menurun dan agak curam, sepanjang jalan menurun kita masih bisa
memandangi Gunung Bromo disebelah kiri., aku memandangnya sambil
senyam-senyum loh saking indahnya hihihi π
Berapa lama
kemudian, mobil kita memasuk lahan pasir hitam, kita tiba di sekitaran
kaki Gunung Bromo, banyak mobil hardtop parkir disini, namun mobil yang
membawa kita melanjutkan sampai kita berhenti agak di pertengahan untuk
berfoto.
|
Pasir Berbisik, kaki Gunung Bromo, Malang, Jawa Timur |
|
Disini dinginnya minta ampun loooh π± |
|
Saking
dinginnya disini, aku sampe gak tahan dan berdiam di dalam hardtop,
sengatan matahari pagi pun tak cukup menghangatkan udara untuk bernafas
π³π³π³ |
|
"I'm touching Bromo"π |
|
Bestfriend Forever #them |
|
Persahabatan bagai kepompong ππ¦πΌ #nyanyi |
Selesai sesi foto disini, kita segera melanjutkan
perjalanan menuju Padang Savana atau kebanyakan orang menyebutnya Bukit
Teletubbies. Melanjutkan perjalanan lebih jauh jauh lagi, akhirnya kita
sampai di padang rumput hijau yang membentang luas. Karna belum sarapan,
so kita tertarik dengan bakso yang dijual di sekitaran Padang Savana. 1
porsi bakso seharga Rp.10.000,- dan kalo gak salah informasi karna
makan bakso ini ditraktir, Rp.10.000,- itu untuk 1 porsi bebas mau pilih
jenis baksonya, makasi traktirannya π
|
Sampaaai di Padang Savana Bromo / Bukit Teletubbies, mari kita turuun π |
|
Sarapan Bakso Malang @ Padang Savana a.k.a Bukit Tetetubbies, Bromo, Jatim |
|
Baksonya sedap dan tergolong murah, bebas lagi mau pilih isinya ππ |
|
Suasana keramaian di Padang Savana Bromo, ada beberapa penjual makanan hangat disini π |
Perut
kenyang hati senang, kita beranjak sedikit demi sedikit ke tengah
padang savana. Pemandangan disini juga gak kalah menarik. Bayangkan,
padang rumput hijau luas membentang dengan suhu yang sejuk dan
dihangatkan dengan sinar matahari pagi wuiiiih I'm in Paradiiiiiise!!!
πππ
|
Padang Savana a.k.a Bukit Teletubbies - Bromo, Malang, Indonesia |
Sementara teman-teman lain berfoto, aku melihat
penjual kaos oblong khas Bromo. Aku beli 1 untuk oleh-oleh seharga
Rp.50.000,- seharusnya sih bisa ditawar, tapi karna aku belinya cuma 1,
jadi gak aku tawar deh. Selesai belanja, akunya kembali bergabung dengan
teman-temanku.
|
Me in paradise hihihi π |
|
Tempat ini rasanya mirip-mirip tempat syuting film The Lord of The Rings, ya? Betul ga? hihihi π |
Sembari menunggu temanku difoto satu per satu, aku
melihat hembusan nafas temanku yang mengeluarkan seperti asap waaa kayak
diluar negeri. So aku nyoba deh, beneran ada hahahaha jadi aku sempat
memvideokan moment ini, sayang karna kameranya kurang bagus, asapnya pun
kurang terlihat hmm π
|
Foto ini tadinya pake skenario, tapi yang ada malah para pemain dramanya ngakak sendiri π |
|
Melati di Padang Savana πππ✌ |
|
Model iklan teh Sari Harum hahahahaha *peace* π✌ |
Di Padang Savana ini terdapat beberapa kuda untuk
bisa dinaiki/diajak foto bareng dan dihargai Rp.10.000,- tapi itu hanya
untuk foto ya, kalo sekalian jalan sama kudanya juga bisa dengan biaya
Rp.50.000,-. Jalan kaki di sini juga kudu hati-hati karna banyak kotoran
kuda.
|
Berkuda di Padang Savana Bromo, Malang π |
|
Kayak lagi diluar negeri hihihi ❄ |
|
YEAHHH! ✊ |
|
πͺπͺπͺπππ |
|
@ Padang Savana a.k.a Bukit Teletubbies, Bromo, Malang, Indonesia |
|
Bukit Teletubbies |
|
Antara mengintai dan diintai π |
|
Antara pingin bersin apa ga jadi gitu kali ya? Hahahaha π |
|
Menatap masa depan π |
|
Bukan
maksud untuk pada sok imut ya hahahaha π Jadi ceritanya dikomandoin
untuk say U-uuun.. dan pada nurut aja wkwkwkwk π Uun adalah kucing
peliharaan sang komando πΉ |
Selesai foto-foto di Padang Savana, walaupun hati ini
masih ingin menikmati kehijauannya yang natural, kita kembali ke mobil
lalu melanjutkan perjalanan ke arah pulang. Sempat berhenti sekali lagi
di sekitaran kaki gunung bromo untuk berfoto dengan mobil Hardtop,
driver malah menawari untuk duduk diatas mobil Hardtop-nya hehehe π
|
Foto bersama Hardtop, tapi malah Hardtopnya kaga keliatan π
|
|
Yihaa! - kaki Gunung Bromo - Jawa Timur - Indonesia |
|
π✌ |
|
ππ» |
|
"Villa villa villa.." ππ |
|
Keren nih fotonya π |
|
Behind the scene π¬ |
Jam menujukkan sudah hampir jam 10 pagi, kita
bergegas menaiki hardtop yang kemudian berhenti lagi untuk berfoto
terakhir berlatar Gunung Bromo dari perbukitan yang agak lebih dekat.
Sinar matahari sudah sangat menyengat, kita pun bergegas mengambil foto
bergantian secepatnya.
|
Trip to Malang 2017 - Gunung Bromo, Malang, Jawa Timur, Indonesia |
|
Bromo, miss you already π’ |
|
Silau dan terik banget, padahal udah pake sunglasses loh π |
|
Mirip tokoh kartun itu loh.. Kelinci putih sipit, tinggal tambahin telinga panjang HAHAHA π |
|
Bye Bromo π semoga kapan-kapan bisa kesini lagi ya aamiin π |
Memasuki perkampungan yang padat penduduk, kita
dihantar menuju mobil mas Dodi. Berterima kasih dengan driver, lalu kita
berjalan mencari tempat makan siang. Kita mampir di rumah makan yang
ada lesehannya. Disini aku pesan menu sederhana, masakan rumahan yaitu
sambal telur, peyek udang, dan sambal tempe plus nasi putih dan jeruk
hangat. Waaaa kenyang bettttt, kita pun bergegas kembali ke mobil dan
melanjutkan perjalanan untuk menuju homestay.
Aku takut
mabuk lagi, so aku request duduk di depan. Iyyyaah ternyata aku mabuk
lg, tp kali ini gak parah dan masih bisa aku tahan, hanya mengunyah
permen tolak angin yang rasanya pahiiit banget, baru kali ini aku makan
permen sambil mengernyitkan dahi loh hahaha π
Aku
tertidur berharap cepat sampai, namun tidurku hanya setengah jam yang
berarti perjalanan masih 2 jam lagi huaaaa hahahaha πππ Sepakat
berhenti di pusat pembelian oleh-oleh, kita turun di Goedang Oleh Oleh
Malang. Saat masuk kita dikasih stiker kayak kalo kita mau masuk ke
Krisna nya Bali, atau Chocolate Boutique nya Malaysia. Stiker ini gak
aku tempel karna akan aku tempel di koperku. Disini aku benar-benar
bingung mau beli apa, jadi aku asal ambil aja yang kira-kira enak dan
ada tulisan makanan khas Malang nya. Saat membayar stikernya di scan lo,
untung ga diambil hahaha π
Sadar barang bawaan pulang
beranak 1 kardus, akupun berencana untuk tidak akan mebeli oleh-oleh
lagi hihihi π Perjalanan ke homestay tidak terlalu berasa, tiba-tiba
udah sampe. Tapi tumben aja hari masih terang (sore) kita udah pulang ke
homestay hehehe π Ntar malem jalan lagi kok hahahaha π Masuk rumah
langsung rebahan, capenyaaa π
Kita semua pada antri
mandi, sementara temanku yang dari Surabaya packing dan bakalan pulang
malam ini. Aku pun juga, sembari menunggu yang lain selesai mandi, seisi
kamar yang lumayan berantakan aku beresin agar tak ada yang tertinggal.
Besok aku harus berangkat pagi untuk menuju Surabaya 3 jam perjalanan,
flight ku sekitar jam 12an siang yang artinya jam 8 aku udah harus cuss
dari homestay.
Setelah maghrib usai, mas dodi sudah
datang menjemput kita. Aku gak tahu bakalan dibawa kemana dan asal pake
baju aja. Ternyata tujuan kita malam ini ke Taman Langit Gunung Banyak.
Saat turun dari mobil, huaaaa dingiiin beeuttt, aku saltum alias salah
kostum dan ga bawa jaket tapi untungnya bawa cardigan tipis hahaha π
|
Omah Kayu, Batu, Malang - Tutup π |
|
Cantik
yaa pemandangannya, meskipun gelap diatas sini, tidak menghentikan para
pengunjung untuk berfoto-foto loh πΈ @Taman langit Gunung Banyak |
|
@ Bukit Paralayang, kamu bisa paralayangan disini π |
Rencananya kita mau ke Omah Kayu, tapi sayang tutup,
so kita belok kanan dimana kita bisa melihat pemandangan yang indaaaaaah
banget. Diatas bukit sini kita bisa ngeliat kerlap kerlip lampu kota
Batu, eh, kota Batu apa Malang ya? π
Penerangan disini gak terlalu
bagus, kitapun menggunakan flashlight sebagai tambahan lighting untuk
berfoto duilee π
|
Thanks to Mas Dodi, udah jadi fotographer plus yang ngatur lighting nya hahahaha ππ |
|
Kenapa terlalu gelap disini, hello pemkot kota Batu, ditambah lagi duoong pencahayaannya π |
|
Disini juga terdapat beberapa spot-spot khusus untuk berfoto seperti ini, apik tenan πΈπΌ |
Aku suka pemandangannya, cantiiiik banget. Aku
bakalan betah duduk semalaman disini tapi dengan perlengkapan yang cukup
menghangatkan ya π Kalo lagi banyak pikiran bakal langsung ilang deeeh
π Enak untuk dijadikan tempat merenung dan mendamaikan hati cieeeh π
Tidak
terlalu lama disini, kita beranjak untuk menyambangi toko oleh-oleh
yang lagi kekinian milik artis, cieeeh. Kita dibawa ke Fariz, milik
Farah Quinn yang terkenal dengan Queen Appel nya. Disini aku beli
beberapa kotak strudel dan cake. Kisaran harga 1 kotak strudel dan cake
sekitar Rp.65.000,- dan expired date nya cepat karna tidak menggunakan
bahan pengawet.
Lanjut jalan lagiii, kita ke Pasar
Parkiran. Disini pusatnya wisata kuliner kota Batu - Malang. Disini
banyaaak banget penjual makanan, tinggal pilih aja. Huaaaa sorgaaaa π
Aku pesan beberapa menu khas Malang. Antara lain, Tahu Telur, Bledus,
dan Nasi Goreng Mawut. Sembari menunggu pesanan datang, kita berenam
menikmati live music.
|
Bledus,
salah satu cemilan khas Jawa Timur, aku sukaaa sama ini, bledus terbuat
dari jagung yang direbus lama lalu dipipil dan disajikan dengan ditabur
dengan parutan kelapa, rasanya maniss, love it π |
|
Tahu Telur, ini enaaak, mirip Tahu Gimbal nya Semarang endeuss! π |
|
Nasi Goreng Mawut khas Malang, hmm yummy! π |
Petualangan usaaaaaii. Waaaaah hari ini berasa
panjaaang sekali ya hihihi π Wisata selama 36 jam nonstop dari kemarin.
Malam ini dipastikan tidurnya nyenyak hihihi π Kita berpisah dengan
temanku yang dari Surabaya dan Mas Dodi yang akan mengantarnya sampai
terminal bus. Makasi udah liburan bareng, makasi juga buat Mas Dodi as
our Tour Guide, yang sudah sabar dan berbaik hati menemani kami kesana
kemari π Sukses terus usaha tavelnya yaa, salam untuk istri yang baik
hati, udah bawain kita bekal cemilan untuk diperjalanan hehehe ππ
|
Sukses terus ya mas Dodi, makasih udah jadi Tour Guide kita yang baik dan sabar selama liburan di Malang π |
Packing
keseluruhan malam ini, memeriksa semua barang-barang yang bertebaran di
penjuru rumah hehehe π Dapur sudah tak tersentuh saking capenya,
maafin ditinggalkan dalam keadaan berantakan huhuhu π³ Akupun segera
tidur dan tidak lupa memasang alarm biar gak kesiangan. Temanku juga gak
lupa menelpon supir travel yang akan menjemputku besok sebagai
konfirmasi.
Huaaaaa, semoga ga bosan baca cerita
petualangan bromo hari ini yaa panjang banget begini hihihi π Kita
sudahi dulu cerita hari ini, kita sambung ke hari beikutnya yaitu hari
kepulangan, makasih udah baca πππ See you π
Read next day →
Short Trip to Malang 2017 - day 4