---- Welcome to My Life ----

Friday, July 21, 2017

Short Trip to Malang 2017 - Day 3

16 Juli 2017 - Bromo Day

Sekitar pukul 01.00 wib, kita sudah bersiap diruang tamu menunggu mas Dodi datang. Wajah-wajah ngantuk dan menggigil kedinginan terlihat jelas sekali hihihi πŸ˜‹ Kita menyempatkan untuk berfoto-foto sembari menunggu.
Jam 1 pagi, kita bersiap untuk dijemput ke gunung Bromo 😌
Wajah lelah, ngantuk plus kedinginan, disini aja (kota Batu) udah menggigil apalagi di gunung Bromo nanti wiih 😡
Gak berapa lama, mas dodi menelpon memberitahukan bahwa beliau sudah didepan. BERANGKATTT! Hihihi 😜 Jujur dibalik semangat yang exciting, akunya gugup tak karuan hahaha πŸ˜‚ Kenapa? Karena kalo naik mobil keatas gunung memakai gigi 1 bisa memicu mual, lalu mabuk deh, aku orangnya gampang mabuk 😷

Aku duduk paling belakang sekali, mencoba senyaman mungkin untuk tidur saat perjalanan yang bakal kita tempuh selama 2,5 jam. Tidurku lumayan nyenyak samapai akhirnya mobil kita memasuki daerah perbukitan yang terus dan terus menanjak. See.. Dugaanku benar, tiba-tiba perutku mual dan berasa pusing. Aku gak enak rasanya gangguin temen-temen yang lagi tidur pulas jadi aku tahan aja sampai akhirnya aku udah gak tahan, aku bangunin temenku, dan seisi mobil pada bangun deh, huhuhu maafin 😷

Tapi, mas Dodi bilang, kita sebentar lagi sampe kok, akupun percaya saja dan meyakinkan diri untuk kuat. Sugesti sebentar lagi sampai lumayan menenangkan, sampai akhirnya kita beneran sampai ditempat bertemunya mobil hardtop and driver yang akan membawa kita lebih tinggi lagi keatas.

Turun dari mobil mas Dodi, kita ditawari seorang penjual perlengkapan baju dingin. Karna aku gak bawa syal dan sarung tangan, serta topi rajutku yang gak bisa diandalkan hahaha πŸ˜† so aku beli ketiga barang tersebut demi keselamatan jiwa dan raga wkwkwkwk πŸ˜‚ Belanja disini aku menghabiskan Rp.95.000,- dimana syal Rp.35.000,- sarung tangan Rp.25.000,- dan topi kupluk Rp.30.000,- *kecing-kecing* πŸ’Έ (tapi itu pembagian harganya kalo gak salah yaa πŸ˜‹)

Menyempatkan dulu ke wc sebelum kita mampir di warung kopi. Aku pesan teh tawar hangat, katanya kalo manis bisa tambah bikin mual. Sama temanku, teh hangatku dicampur dengan tolak angin, rasanya pahit pedas tapi alhamdulillaaaah, melegakaaaan banget 😳 makasih loh πŸ˜—
Warung kopi yang menyediakan minuman serba hangat. Ini sekitar jam 3an pagi loh, dan perjalanan masih cukup jauh.
Gak lupa bayar, aku dan rombongan segera menaiki mobil hardtop kita yang berwarna hijau tua. Karna aku mabok, so aku kebagian duduk di depan sendirian dan yang teman-teman yang lain dibelakang. Perjalanan memakan waktu kurang lebih antara 15-30 menit menanjak. Meskipun jalanan menanjak, aku udah gak merasakan mabuk lagi, mungkin karena khasiat tolak angin, dan aku duduk didepan serta kaca jendela yang terbuka lebar.

Tidak sedikit kendaraan lain mengiringi mobil kita. Mobil-mobil hardtop, mobil pribadi/minibus, bahkan rombongan motor. Kita berhenti sebentar untuk membeli tiket, lalu melanjutkan perjalanan. Saat tiba di jalan yang padat kendaraan, disitulah mobil kami berhenti untuk parkir, karna kalo diteruskan akan susah lewat. Berjalan agak sedikit jauh untuk menaiki Bukit Kingkong. Sebenarnya banyak bukit untuk melihat matahari terbit loh, dan kita kebagian di bukit ini.

Jalan kaki menanjak, aku merasakan nafasku yang berat di suhu yang super duper dingin. Belok kanan lalu naik tangga menuju Bukit Kingkong dan jalan terus mengikuti jalan setapak sampai akhirnya tiba di pelataran yang sudah banyak orang menunggu. Disini makin lama makin ramai dan makin berdesakan. Turis asing dari berbagai macam negara seperti Eropa, Timur Tengah, Asia dll pun ikut memadati. Kita berhasil mencapai pinggiran yang mengarah ke timur dimana bakal matahari terbit.
Cukup lama menunggu disini, dan satu persatu orang yang sudah lama disinipun pergi meninggalkan spot yang bagus. Akupun sebenarnya gak tahan karna suhu yang hampir minus yaitu 3°C. Aku juga sempat kasihan sama anak kecil yang menggigil kedinginan di pelukan kakeknya, liatnya gak tega 😟

Seiring waktu berlalu, semburat matahari pun mulai tampak di ufuk timur dengan warna ke-oranye-an, namun sayang bola mataharinya gak terlihat karna tertutup bukit. Kendati tak terlihat, bias-bias cahaya sekitar matahari tetap terlihat cantik sekali 😍
Menunggu matahari terbit di sekitaran Gunung Bromo dengan suhu nyaris minus, 3°C❄
Diatas dimana kita berdiri, kita bisa melihat ribuan kerlap kerlip bintang di angkasa, indah beutt 😘
Kamu lihat ga? Di foto ini ada rasi bintang Orion yang menyerupai kupu-kupu, yang pernah aku bahas di blog ini juga: Rasi Bintang Orion
Saking tingginya tempat kita berpijak, lampu-lampu dibawah pun terlihat seperti bintang-bintang kecil
Kurang lebih pukul 05.30 wib cahaya matahari mulai tampak
Diatas awan @ Bukit Kingkong, Malang, Indonesia
Indahnya semburat matahari terbit di sekitaran Gunung Bromo
Menit-menit terbitnya matahari pagi 16 Juli 2017
Dan hari pun semakin terang 🌞
@ Gunung Bromo
Pelataran Bukit Kingkong, Malang, Jatim
Love the view so much! 😍
Makin lama hari semakin terang, teman-temanpun sudah mendapatkan spot foto yang cantik dimana terdapat gunung Bromo. Whoaaa aku gak sadar loh, sedari tadi aku terpesona dengan cahaya matahari terbit, ternyata di sisi lain, gunung Bromo berdiri gagah menjulang disinari matahari. Aku terpesona dan sempat bikin tenganga Subhanallah maha karya Yang Kuasa.. Cantiknyaaa Gunung Bromo di kejauhan, aku merasa seperti melihat lukisan terindah 😍😍😍
Indonesia proudly present Bromo Mount, Malang, East Java πŸ’•
Gunung Bromo, sooooo beautiful, aku sempat ternganga melihat pemandangan ini didepan mata loh 😍
Tidak sedikit orang-orang turun dari pelataran ke perbukitan yang kelihatannya sih ya, bahaya dan terlarang hahaha πŸ˜… Kamipun juga, karna hasil fotonya semakin bagus bila turun keluar dari pelataran. Tapi harus hati-hati banget, kalo kepeleset bisa-bisa langsung sampai kota Batu kita HAHAHA πŸ˜‚πŸ˜‚πŸ˜‚
Dali a.k.a my self with Gunung Bromo
Candid #gunungbromo
Gayanya bagus πŸ‘πŸ‘
Temanku yang pingin fotonya di share banyak namun juga tidak mau disebutkan namanya, sebut saja Melati πŸ˜‚πŸ˜‚πŸ˜‚✌
@ Bromo Mount, Malang, East Java
Untuk berfoto disini, kita ekstra hati-hati nih, melangkah secara perlahan langkah demi langkah. Tapi kalo gak turun kesini, bakal ada pemisah antara kita dan pemandangan gunung Bromo nya yaitu pagar pembatas terasnya. Foto disini juga berasa lebih dekat dan lebih natural. kayak-kayak lagi camping kan yaaah hihihi 😊 Keren kan fotonyaa πŸ˜‹
Beginila kira-kira behind the scene dari foto-foto kita berlatar gunung Bromo πŸ˜„πŸ˜†
Berasa cukup berfoto disini, kita segera beranjak pergi untuk turun ke kaki gunung Bromo, yang dikenal dengan Pasir Berbisik. Di atas Bukit Kingkong ini, ada beberapa bilik WC berbayar yang bisa kita pakai. Pakai aja deh ketimbang nanti kebelet secara dingin banget suhunya kan..

Menuruni Bukit Kingkong, kita segera mencari mobil hardtop kita yang berwarna hijau dan yang telah kita hafalkan nomor platnya. Ketemu, lanjuuut, jalanan menurun dan agak curam, sepanjang jalan menurun kita masih bisa memandangi Gunung Bromo disebelah kiri., aku memandangnya sambil senyam-senyum loh saking indahnya hihihi 😁

Berapa lama kemudian, mobil kita memasuk lahan pasir hitam, kita tiba di sekitaran kaki Gunung Bromo, banyak mobil hardtop parkir disini, namun mobil yang membawa kita melanjutkan sampai kita berhenti agak di pertengahan untuk berfoto.
Pasir Berbisik, kaki Gunung Bromo, Malang, Jawa Timur
Disini dinginnya minta ampun loooh 😱
Saking dinginnya disini, aku sampe gak tahan dan berdiam di dalam hardtop, sengatan matahari pagi pun tak cukup menghangatkan udara untuk bernafas 😳😳😳
"I'm touching Bromo"πŸ˜€
Bestfriend Forever  #them
Persahabatan bagai kepompong πŸ›πŸ¦‹πŸŽΌ #nyanyi
Selesai sesi foto disini, kita segera melanjutkan perjalanan menuju Padang Savana atau kebanyakan orang menyebutnya Bukit Teletubbies. Melanjutkan perjalanan lebih jauh jauh lagi, akhirnya kita sampai di padang rumput hijau yang membentang luas. Karna belum sarapan, so kita tertarik dengan bakso yang dijual di sekitaran Padang Savana. 1 porsi bakso seharga Rp.10.000,- dan kalo gak salah informasi karna makan bakso ini ditraktir, Rp.10.000,- itu untuk 1 porsi bebas mau pilih jenis baksonya, makasi traktirannya 😊
Sampaaai di Padang Savana Bromo / Bukit Teletubbies, mari kita turuun πŸ˜€
Sarapan Bakso Malang @ Padang Savana a.k.a Bukit Tetetubbies, Bromo, Jatim
Baksonya sedap dan tergolong murah, bebas lagi mau pilih isinya  πŸ˜€πŸ‘
Suasana keramaian di Padang Savana Bromo, ada beberapa penjual makanan hangat disini 🍜
Perut kenyang hati senang, kita beranjak sedikit demi sedikit ke tengah padang savana. Pemandangan disini juga gak kalah menarik. Bayangkan, padang rumput hijau luas membentang dengan suhu yang sejuk dan dihangatkan dengan sinar matahari pagi wuiiiih I'm in Paradiiiiiise!!! 😎😍😎
Padang Savana a.k.a Bukit Teletubbies - Bromo, Malang, Indonesia
Sementara teman-teman lain berfoto, aku melihat penjual kaos oblong khas Bromo. Aku beli 1 untuk oleh-oleh seharga Rp.50.000,- seharusnya sih bisa ditawar, tapi karna aku belinya cuma 1, jadi gak aku tawar deh. Selesai belanja, akunya kembali bergabung dengan teman-temanku.
Me in paradise hihihi 😎
Tempat ini rasanya mirip-mirip tempat syuting film The Lord of The Rings, ya? Betul ga? hihihi πŸ˜‹
Sembari menunggu temanku difoto satu per satu, aku melihat hembusan nafas temanku yang mengeluarkan seperti asap waaa kayak diluar negeri. So aku nyoba deh, beneran ada hahahaha jadi aku sempat memvideokan moment ini, sayang karna kameranya kurang bagus, asapnya pun kurang terlihat hmm 😞
Foto ini tadinya pake skenario, tapi yang ada malah para pemain dramanya ngakak sendiri πŸ˜‚
Melati di Padang Savana πŸ˜‚πŸ˜‚πŸ˜‚✌
Model iklan teh Sari Harum hahahahaha *peace* πŸ˜‹✌
Di Padang Savana ini terdapat beberapa kuda untuk bisa dinaiki/diajak foto bareng dan dihargai Rp.10.000,- tapi itu hanya untuk foto ya, kalo sekalian jalan sama kudanya juga bisa dengan biaya Rp.50.000,-. Jalan kaki di sini juga kudu hati-hati karna banyak kotoran kuda.
Berkuda di Padang Savana Bromo, Malang 🐎
Kayak lagi diluar negeri hihihi ❄
YEAHHH! ✊
πŸ’ͺπŸ’ͺπŸ’ͺπŸ‘ŠπŸ‘ŠπŸ‘Š
@ Padang Savana a.k.a Bukit Teletubbies, Bromo, Malang, Indonesia
Bukit Teletubbies
Antara mengintai dan diintai πŸ˜‹
Antara pingin bersin apa ga jadi gitu kali ya? Hahahaha πŸ˜‚
Menatap masa depan πŸ˜†
Bukan maksud untuk pada sok imut ya hahahaha πŸ˜‚ Jadi ceritanya dikomandoin untuk say U-uuun.. dan pada nurut aja wkwkwkwk πŸ˜‹ Uun adalah kucing peliharaan sang komando 😹
Selesai foto-foto di Padang Savana, walaupun hati ini masih ingin menikmati kehijauannya yang natural, kita kembali ke mobil lalu melanjutkan perjalanan ke arah pulang. Sempat berhenti sekali lagi di sekitaran kaki gunung bromo untuk berfoto dengan mobil Hardtop, driver malah menawari untuk duduk diatas mobil Hardtop-nya hehehe πŸ˜‰
Foto bersama Hardtop, tapi malah Hardtopnya kaga keliatan πŸ˜…
Yihaa! - kaki Gunung Bromo - Jawa Timur - Indonesia
😎✌
πŸš™πŸ—»
"Villa villa villa.." πŸ˜‚πŸ˜‹
Keren nih fotonya πŸ‘
Behind the scene 🎬
Jam menujukkan sudah hampir jam 10 pagi, kita bergegas menaiki hardtop yang kemudian berhenti lagi untuk berfoto terakhir berlatar Gunung Bromo dari perbukitan yang agak lebih dekat. Sinar matahari sudah sangat menyengat, kita pun bergegas mengambil foto bergantian secepatnya.
Trip to Malang 2017 - Gunung Bromo, Malang, Jawa Timur, Indonesia
Bromo, miss you already 😒
Silau dan terik banget, padahal udah pake sunglasses loh 😎
Mirip tokoh kartun itu loh.. Kelinci putih sipit, tinggal tambahin telinga panjang HAHAHA πŸ˜‚
Bye Bromo πŸ‘‹ semoga kapan-kapan bisa kesini lagi ya aamiin πŸ™
Memasuki perkampungan yang padat penduduk, kita dihantar menuju mobil mas Dodi. Berterima kasih dengan driver, lalu kita berjalan mencari tempat makan siang. Kita mampir di rumah makan yang ada lesehannya. Disini aku pesan menu sederhana, masakan rumahan yaitu sambal telur, peyek udang, dan sambal tempe plus nasi putih dan jeruk hangat. Waaaa kenyang bettttt, kita pun bergegas kembali ke mobil dan melanjutkan perjalanan untuk menuju homestay.

Aku takut mabuk lagi, so aku request duduk di depan. Iyyyaah ternyata aku mabuk lg, tp kali ini gak parah dan masih bisa aku tahan, hanya mengunyah permen tolak angin yang rasanya pahiiit banget, baru kali ini aku makan permen sambil mengernyitkan dahi loh hahaha πŸ˜‹

Aku tertidur berharap cepat sampai, namun tidurku hanya setengah jam yang berarti perjalanan masih 2 jam lagi huaaaa hahahaha πŸ˜‚πŸ˜‚πŸ˜‚ Sepakat berhenti di pusat pembelian oleh-oleh, kita turun di Goedang Oleh Oleh Malang. Saat masuk kita dikasih stiker kayak kalo kita mau masuk ke Krisna nya Bali, atau Chocolate Boutique nya Malaysia. Stiker ini gak aku tempel karna akan aku tempel di koperku. Disini aku benar-benar bingung mau beli apa, jadi aku asal ambil aja yang kira-kira enak dan ada tulisan makanan khas Malang nya. Saat membayar stikernya di scan lo, untung ga diambil hahaha πŸ˜…

Sadar barang bawaan pulang beranak 1 kardus, akupun berencana untuk tidak akan mebeli oleh-oleh lagi hihihi 😜 Perjalanan ke homestay tidak terlalu berasa, tiba-tiba udah sampe. Tapi tumben aja hari masih terang (sore) kita udah pulang ke homestay hehehe 😁 Ntar malem jalan lagi kok hahahaha πŸ˜„ Masuk rumah langsung rebahan, capenyaaa πŸ˜–

Kita semua pada antri mandi, sementara temanku yang dari Surabaya packing dan bakalan pulang malam ini. Aku pun juga, sembari menunggu yang lain selesai mandi, seisi kamar yang lumayan berantakan aku beresin agar tak ada yang tertinggal. Besok aku harus berangkat pagi untuk menuju Surabaya 3 jam perjalanan, flight ku sekitar jam 12an siang yang artinya jam 8 aku udah harus cuss dari homestay.

Setelah maghrib usai, mas dodi sudah datang menjemput kita. Aku gak tahu bakalan dibawa kemana dan asal pake baju aja. Ternyata tujuan kita malam ini ke Taman Langit Gunung Banyak. Saat turun dari mobil, huaaaa dingiiin beeuttt, aku saltum alias salah kostum dan ga bawa jaket tapi untungnya bawa cardigan tipis hahaha πŸ˜…
Omah Kayu, Batu, Malang - Tutup 😟
Cantik yaa pemandangannya, meskipun gelap diatas sini, tidak menghentikan para pengunjung untuk berfoto-foto loh πŸ“Έ @Taman langit Gunung Banyak
@ Bukit Paralayang, kamu bisa paralayangan disini πŸ˜‹
Rencananya kita mau ke Omah Kayu, tapi sayang tutup, so kita belok kanan dimana kita bisa melihat pemandangan yang indaaaaaah banget. Diatas bukit sini kita bisa ngeliat kerlap kerlip lampu kota Batu, eh, kota Batu apa Malang ya? πŸ˜… Penerangan disini gak terlalu bagus, kitapun menggunakan flashlight sebagai tambahan lighting untuk berfoto duilee πŸ˜†
Thanks to Mas Dodi, udah jadi fotographer plus yang ngatur lighting nya hahahaha πŸ˜ŠπŸ˜‹
Kenapa terlalu gelap disini, hello pemkot kota Batu, ditambah lagi duoong pencahayaannya πŸ‘‹
Disini juga terdapat beberapa spot-spot khusus untuk berfoto seperti ini, apik tenan πŸ“ΈπŸ‘Ό
Aku suka pemandangannya, cantiiiik banget. Aku bakalan betah duduk semalaman disini tapi dengan perlengkapan yang cukup menghangatkan ya πŸ˜‹ Kalo lagi banyak pikiran bakal langsung ilang deeeh πŸ˜‰ Enak untuk dijadikan tempat merenung dan mendamaikan hati cieeeh 😊

Tidak terlalu lama disini, kita beranjak untuk menyambangi toko oleh-oleh yang lagi kekinian milik artis, cieeeh. Kita dibawa ke Fariz, milik Farah Quinn yang terkenal dengan Queen Appel nya. Disini aku beli beberapa kotak strudel dan cake. Kisaran harga 1 kotak strudel dan cake sekitar Rp.65.000,- dan expired date nya cepat karna tidak menggunakan bahan pengawet.

Lanjut jalan lagiii, kita ke Pasar Parkiran. Disini pusatnya wisata kuliner kota Batu - Malang. Disini banyaaak banget penjual makanan, tinggal pilih aja. Huaaaa sorgaaaa 😍 Aku pesan beberapa menu khas Malang. Antara lain, Tahu Telur, Bledus, dan Nasi Goreng Mawut. Sembari menunggu pesanan datang, kita berenam menikmati live music.
Bledus, salah satu cemilan khas Jawa Timur, aku sukaaa sama ini, bledus terbuat dari jagung yang direbus lama lalu dipipil dan disajikan dengan ditabur dengan parutan kelapa, rasanya maniss, love it 😘
Tahu Telur, ini enaaak, mirip Tahu Gimbal nya Semarang endeuss! πŸ‘
Nasi Goreng Mawut khas Malang, hmm yummy! πŸ˜™
Petualangan usaaaaaii. Waaaaah hari ini berasa panjaaang sekali ya hihihi 😜 Wisata selama 36 jam nonstop dari kemarin. Malam ini dipastikan tidurnya nyenyak hihihi 😁  Kita berpisah dengan temanku yang dari Surabaya dan Mas Dodi yang akan mengantarnya sampai terminal bus. Makasi udah liburan bareng, makasi juga buat Mas Dodi as our Tour Guide, yang sudah sabar dan berbaik hati menemani kami kesana kemari 😊 Sukses terus usaha tavelnya yaa, salam untuk istri yang baik hati, udah bawain kita bekal cemilan untuk diperjalanan hehehe πŸ‘‹πŸ˜‰
Sukses terus ya mas Dodi, makasih udah jadi Tour Guide kita yang baik dan sabar selama liburan di Malang 😊

Packing keseluruhan malam ini, memeriksa semua barang-barang yang bertebaran di penjuru rumah hehehe πŸ˜† Dapur sudah tak tersentuh saking capenya, maafin ditinggalkan dalam keadaan berantakan huhuhu 😳 Akupun segera tidur dan tidak lupa memasang alarm biar gak kesiangan. Temanku juga gak lupa menelpon supir travel yang akan menjemputku besok sebagai konfirmasi.

Huaaaaa, semoga ga bosan baca cerita petualangan bromo hari ini yaa panjang banget begini hihihi πŸ˜‹ Kita sudahi dulu cerita hari ini, kita sambung ke hari beikutnya yaitu hari kepulangan, makasih udah baca πŸ™πŸ™πŸ™ See you 😘

Read next day → Short Trip to Malang 2017 - day 4

No comments: