---- Welcome to My Life ----

Tuesday, September 27, 2016

Wilujeng Sumping ka Bandung, Dali - Chapter 7

Minggu, 11 September 2016 - Home Day

Bangun pagi-pagi banget, kita segera mandi, dan packing bersih alias semuaaa perlengkapan mandi dan baju kotor sudah masuk koper dan gak lupa digembok. Rencananya kita mau ke toko oleh-oleh Kartika Sari nih, biar fresh dan lebih tahan lama, belinya di hari terakhir pas mau pulang ke Palembang.

Kita meluncur ke Toko Kartika Sari cabang Kebon Jukut. Oleh-oleh khas Bandung yang terkenal salah satunya Pisang Bollen yang sudah dikemas apik, kita beli beberapa kotak, 1 kotak harganya sekitar IDR 40k++. lalu beli beberapa bungkus basreng (baso goreng) yang rasanya pedas, sebungkusnya diharga IDR 22,5k, juga beli 1 kotak cookies, dan lain-lain hihihi kalo udah belanja oleh-oleh tuh selalu bikin pusing, wondering kira-kira suka gak orang yang mau dikasih, cocok gak, atau selera gak.. Namun juga mengasikkan hehehe ✌☺✌

Selesai belanja disini, kita kembali ke hotel. Hanya singgah sebentar untuk benar-benar last packing khusus oleh-oleh, lalu kita turun kembali menuju mall yang besambungan dengan hotel ini yaitu Fastival Citylink Mall. Tidak begitu banyak yang spesial disini, kurang lebih hampir sama dengan mall-mall yang ada di Palembang. Kita tertarik makan siang di Master Chow, makanan cepat saji gitu. Berdua makan disini hanya IDR 45.5k.
Menyempatkan makan siang di Master Chow, Festival Citylink Mall Bandung, sebelum bertolak ke bandara
Jam menunjukkan hampir tengah hari, ak udan Pipin bergegas kembali ke hotel untuk proses check out. Periksa barang-barang di kamar jangan sampai ada yang tertinggal. Proses check out tidak terlalu lama. Kita pun segera memesan taksi online melalui aplikasi Grab.

Jarak dari hotel Harris ke Bandara Husein Sastra Negara bisa dibilang dekat. Sesampainya di bandara, kita belum bisa check in karna counter belum buka. Masih ada banyak waktu, tapi kita memutuskan untuk duduk-duduk di counter terdekat. Jujur, agak kecewa sama ruang check in yang sempit dan tak berkursi. Lah jadi duduk dimana? Kita duduk di troli yang membawa koper-koper kita hahahaha.. parahnya malah orang duduk di besi-besi yang melindungi pilar gedung hahahahahahahahaha :)) duuuu paak buuu, anyone.. tolooong duoong itu dibenahi bandaranya, dibikin nyaman gituu makasiih sebelumnya. ☺

Setelah lama menunggu, counter penerbangan Citilink dibuka, kita check in lalu masuk ke ruang tunggu. Di ruang tunggu ini ruangannya lumayan luas, ada free charger place nya juga dan menyatu dengan toko-toko oleh-oleh. Akupun menyempatkan membeli 1 kotak brownies almond disini seharga IDR54,5k. Tidak berapa lama kemudian, panggilan boarding Citilink tujuan Palembang diumumkan. Berjalan yang cukup jauh untuk bisa naik ke pesawat.
Liburan Bandung 2016 usai, saatnya pulaaang huhuhu syedih.. Fly with Citilink
Dan berakhirlah liburan ke kota Bandung kali ini. Puaaas banget karena jujur aku baru pertama kali ke daerah pegunungan yang dingiiin banget plus orang-orangnya yang ramah pisan euy hihihi sampe-sampe sepulang dari Bandung, aku masih keikut logat Bandungnya loooh hahaha☺

Goodbye Bandung, entah kapan mau kesini lagi, tapi yang pasti, Bandung sudah membuat aku kagum dengan wisata-wisata alamnya. Miss you already #ketjup

Pesawat lepas landas meninggalkan kota Bandung, soooo happy, liburan tahun ini terpenuhi. Terima kasih untuk pihak yang telah membantu, teman-teman dan keluarga. Next, liburan tahun depan kemana yaa? Hihihih Can't wait ☺ Okay sampai disini dulu ya para pembaca yang budiman, see you next year and new adventure yeayyy ❤

Monday, September 26, 2016

Wilujeng Sumping ka Bandung, Dali - Chapter 6

Sabtu, 10 September 2016 - City Tour Day

Sabtu pagi, kita turun untuk sarapan gratis terakhir di hotel Dafam Rio ini. Pagi ini lagi-lagi aku dilanda demam tapi gak tinggi banget, tapi juga lumayan bikin lemes dan gak semangat 😥 Menginap di Hotel ini cukup puas, tidak ada komplein, hanya ada 1 malam aku ga bisa tidur, dan entah kenapa aku tiba-tiba merasa takut, suasana sesaat jadi mencekam, ditambah ada suara anak perempuan di lorong, dan suara orang berlari-lari, dan bahkan untuk membangunkan pipin pun aku gak punya nyali hiiii 👻👻👻 Mudah-mudahan emang beneran orang lewat depan kamar ya 😄
Last free breakfast Dafam Rio Hotel Bandung, suka tuh sama sayuran ijo itu, namanya Pakcoy, makin berumur makin menggilai sayuran loh akunya ☺
Selesai sarapan, kita bergegas mandi, dan menyiapkan koper. Rencananya sebelum check out, kita akan jalan-jalan dulu ke Gedung Sate untuk berfoto disana. Kota Bandung cukup panas menyengat pagi ini 🔥 sudah beberapa hari disini dan hampir tiap hari melewati jalan yang sama, akupun sudah hafal dan gak perlu lagi buka google map. Sebelum ke Gedung Sate, kita mampir ke Sari-Sari. LAGI?? 😧 Iya dong, sukkak banget sama kue-kuenya hihihi 😊
Ciri-ciri makanan indonesia salah satunya dibungkus daun pisang/pandan, selain apik dan cantik dilihat juga menggugah selera, jadi pingin dibeli semua hahaha 😅
Borong kue @ Toko Kue Sari-Sari Bandung
Karna kemarin gak puas beli kuenya, hari ini aku beli banyak jenis kue. Lapar mata nih ceritanya 😆 Puas belanja kue, kita segera ke Gedung Sate. Jujur, kita bingung mau parkir dimana 😕 Lihat kiri kanan depan belakang, tidak ada 1 kendaraan pun yang parkir karna Gedung Sate ini di pinggir jalan raya kota. Saking bingungnya karna tidak ada petunjuk plus udara panas yang menyengat ini, kita putusin untuk berfoto sebentaaaar aja dan parkir di pinggir jalan itu juga.

Awalnya hanya kita berdua disini, tapi kemudian jadi rame pemirsaah hahaha, jadi hasil fotonya ada banyak sekali photobomb huhuhu :( Karna bergantian foto dengan wisatawan lain jadinya lama, sesaat setelah selesai foto-fotopun saat kita mau naik motor, seorang satpam mendekati kita, mengatakan bahwa kita tidak boleh parkir disana, yaaaahh telat duoong pak, daritadi kemanaa atuuh??? Mustinya pak satpam berdiri disana pas kita lagi pasang tampang kebingungan setengah mati, hedeeehh zebell..

Gedung Sate adalah salah satu Icon kota Bandung, jadi kudu wajib foto disana.. Tapi bener-bener sangat disayangkan, karna cuaca panas, parkir gak tau harus dimana, dan photobomb merajalela, hasil dari foto-foto di Gedung Sate pun sangat sangat tidak memuaskan huhuhu Rihanna mau nangis guling-guling ditanah rasanya T_T

Pulang ke hotel, kita bersiap check out lalu memesan mobil melalui aplikasi Grab. Mobil yang datang jenis mobil Honda Brio, aku dan koperpun dijejalkan masuk ke mobil mini itu, sementara Pipin mengendarai motor ke hotel Harris di Festival Citylink Mall Jl. Peta, Suka Asih, Bandung.

Lagi-lagi Bandung macet pisan euy, makin siang panaspun makin menyengat bahkan di dalam mobilpun. Pipin mengabari kalo dia sudah sampai di parkiran, tuh kan saking enaknya naik motor, bebas hambatan hihihih :P Beberapa saat kemudian, titik biru di peta google pun tiba di tujuan. Saya turun dan tak lupa kasih tips ke supir Grab nya. Koper di sita ciyeeeh disita.. bukan disita tapi diambil petugas hotel untuk dikirim ke kamar setelah check in nanti, ketemu Pipin, kita naik ke lantai lobi. Proses check in lumayan lama, kita ditempatkan di kamar lantai 7.
Room 726, 7th floor, Hotel Harris Bandung
Selesai urusan check in, kita langsung naik lift, agak terkendala dengan Card Lock nya saat akan membuka pintu kamar hotel, entah kurang wawasan atau emang rada sulit hahahaha tapi berbagai cara sudah kita lakukan. Akhirnya muncul tamu hotel kebetulan lewat dan merupakan pasangan suami istri yang sudah cukup tua berniat membantu kita hihihi malu-maluin aja deeh. Tapi, tetep aja, bapaknya pun juga kesulitan membuka pintu kamar. Setelah kartu dibolak balik dan entah diapain sama Pipin dan si Bapak, akhirnya pintu terbuka juga hahaha :)) Makasi bapaaaak.. ibuu.. Semoga kebaikannya segera dibalas Allah aamiin ❤
Our hotel room @ Hotel Harris Bandung
Aku koleksi pengaduk kopi hotel, tapi di hotel Harris ini, pengaduknya tidak bermerk logo hotel huhuhu padahal hotel ini bintang 4 kan?
Suka bawa pulang amenities hotel bukan karna norak ya hahaha, tapi emang koleksi dari sejak dahulu kala :D
Masuk kamar hotel, langsung periksa kamar seperti biasa. Toiletnya sangat sempit tapi bersih, itu aja sih kekurangannya, selebihnya wuaaaahh viewnya kereeeen. puncak gunung dikejauhan terlihat gagah berdiri diujung sana wiii ☺
View dari kamar lantai 7, Hotel Harris Festival Citylink Bandung, tampak puncak puncak pegunungan diujung sana
Beristirahat dulu karna akunya mendadak panas tinggi, tidur setelah minum obat penurun demam plus vitamin, dan Pipin asik nonton film di tv. Cukup lama untuk bosan berdiam di kamar hotel, akupun menyemangati diri, ayoo dong, masa liburan sakit huhuhu, sehattt sehatt..
GWS me, liburan sempat dilanda demam :(
Sedikit demi sedikit akupun merayap mencari makanan untuk dimakan, ada kue yang dibeli tadi pagi, santaaap bersama Pipin, makin lama makin kenyang, akupun makin sehattt!!! Kita memutuskan untuk keluar hotel, jadwal hari ini ke Alun-alun kota, yaitu Masjid Raya Bandung yang kemarin sempat kita datangi.

Lagi-lagi jalan satu arah membingungkan kita, dan yang baca peta sedang tidak enak badan, terjadilah salah baca peta hahaha maafkeun daku Piiin, jadi jauh muternya, macet pula huhuhu :P Kita parkir di pinggir jalan, bayar langsung sama akang parkirnya sebesar IDR 5k. Sebelum masuk ke lapangan, kita tertarik untuk beli bandros, enggak tau itu apaan, tapi kita beli take away alias bungkus karna perutnya masih kekenyangan setelah menghabiskan kue-kue di hotel tadi.

Masuuukkk, tidak lupa melepas sandal, dengan telanjang kaki sambil menenteng sendal masing-masing, kita menginjakkan karpet hijau yang membentang luas itu. Ramai sekali orang-orang yang bersantai dan bermain ceria disini, dengan keluarga, pacar, sahabat, dan tidak sedikit juga para pedagang berkeliling menjajakan dagangannya. Kita ambil spot yang lumayan jauh dari masjid agar latarnya lebih bagus.
@ Masjid Raya Bandung
Tidak sedikit juga orang-orang yang berfoto disini sampai terguling-guling mengambil seluruh latar saking megah masjidnya hihihi.. Thanks to tongsis dan super wide, kedua alat bantu kamera ini sangat membantu kita untuk foto latar yang lebih baik meski orangnya lagi tidak bercahaya alias sakit :(
@ Alun-alun kota Bandung - Masjid Raya Bandung
Fotonya sampe guling-guling biar dapet masjidnya secara keseluruhan hihihi :P
Sempat dinaungi awan mendung tapi ternyata gak hujan
Duduk-duduk cukup lama, kita tertarik sama ibu-ibu yang dagang keliling, kita jajan cilok, cilok adalah aci (adonan sagu) dicolok, katanya sih gitu hehehe, lumayan buat cemilan walaupun rasanya sedikit hambar :/ Puas makan, kita baru sadar kalo power bank ketinggalan di hotel, sedangkan 2 HP kita masing-masing lowbat, waduuh, gawat nih! Padahal hari ini adalah hari terakhir jalan-jalan di Bandung karna besok udah pulang ke Palembang huhuhu..

Kita bergegas ke parkiran motor, 1 HP dipasang mode pesawat agar hemat baterai, juga untuk peta pulang nanti hahaha :)) kan gak lucu kalo kita nyasar gak tau jalan pulang ke hotel yang baru check in, jadi akunya belum hafal jalan huaaa.. Kita langsung tancap gas ke salah satu mall di Bandung, yaitu Paris Van Java (PVJ Mall) Disini kita hanya mampir sebentar, hanya jalan-jalan mengelilingi mall. Inginnya sih nonton di CGV yang 4D, tapi tiketnya sudah habis terjual.

Meninggalkan PVJ Mall, kita segera mencari tempat makan BATAGOR!!! Yeaaah, ke Bandung belum afdol kalo belum makan batagornya hihihi. Kita nyari tempat makan batagor yang searah dengan jalan pulang ke hotel. Berhenti di salah satu tempat makan yang ada spanduk batagornya. Pas kita turun dari motor, ternyata tempat makannya gak jual batagor laaah gimanaaa ini hahaha :)) padahal lumayan rame yang makan disini, kalo gak salah disini jual buryam gitu.

Jadi kata petugas parkirnya, yang jual batagor ada di belakang warung buryam ini. Ooh gitu, sip deh, kembali memarkirkan motor, kita berjalan ke belakang warung, daaann eeeiiitt wuidiiiih pesawat Garuda Indonesia lewat diatas kita mau landing gitu, gueedeeee bangett wiiih, kereeen, aku sampe ngangap liatnya saking terpesona hahaha :)

Masuk sini, kayak rumah disulap jadi tempat makan, banyak ornamen sepeda, sepertinya yang punya laki-laki yang suka sepedaan gitu. Duduk di sofa seperti ruang tamu, kita menunggu batagor datang. Agak lumayan lama menunggu, akhirnya datang juga. Sebenarnya sih, aku shock liat porsniya, Rp.18.000,- itu satu porsi terdiri dari 2 buah baragor!

Yaa emang sih kelihatan 1 piring gitu jadinya, tapiii.. siomay ataupun batagor di Palembang, per satuan dijual Rp.1000,-, dan beli 10 itu piring udah penuh dan bikin kenyang bangett, uah sama pempeknya itu enakkk lagi, ga ketulungan pingin nambah trus, juga siomay batagor di Palembang banyak pilihannya dan bebass mau milih apa aja, ada siomay, siomay tahu putih, siomay tahu goreng, siomay kol, kentang, siomay telur rebus, pangsit kukus dan goreng waaahh lebih enak deh pokoknya hmmm.. apalagi batagor bandung yang terkenal itu, harganya berapa yaa seporsi hihihi :P
Selesai makan batagor, kita pulang, perjalanan agak jauh ditempuh, kita melewati pasar tradisional yang jam segini (sekitar jam 9 malam) sayur-sayur segar baru berdatangan entah darimana wiiih, pingin belanja sayuran rasanya hihihi ☺ Di hotel kita legaaaa banget, jalan-jalan di kota Bandung nya tidak terlalu melelahkan, tapi jalan dari parkiran motor di basement, ke kamar hotelnya itu lumayan ya hahaha :P

Pipin asik nonton tv, aku asik ngeliatin pemandangan diluar jendela, waah bisa liat kamar hotel yang di seberang, tapi daripada keliat yang gimana-gimana, mending liatin langit malam aja deh, bertabur bintang dan ada bulannya, cantik ❤ Sudah larut malam, kitapun mulai packing lalu saat semua sudah 80% tertata rapi didalam koper, kitapun tertidur zzZZzz nite nite everyone, lanjut ke chapter berikutnya, hari kepulangan *kissbye ✌

Friday, September 23, 2016

Wilujeng Sumping ka Bandung, Dali - Chapter 5

Jumat, 09 September 2016 - Ciwidey Day

Bangun tidur dengan kondisi demam, langsung mandi air hangat biar segeran. Selesai mandi langsung turun untuk sarapan hotel. Sehat dong sehatt, masa liburan sakit? Huhuhu 😢 Baru masuk lift, kita ketemu sama turis dari Malaysia, dia nunggu suaminya untuk naik ke lift, tapi alih-alih bantu pencet tombol buka pintu, aku kepencet tombol tutup pintu lift wkwkwk 😂😂😂 jadi wajah kita bertiga sama-sama shock gitu hahahaha maaf gak sengaja untung turisnya baik hati, pas kita keluar, dia malah bilang "selamat breakfast" hihihi terima kasih puan pulan 😊
Karna akan melakukan perjalanan jauh, aku harus sarapan yang padat dan hangat nih, nasi putih dan sayuran.
Kembali ke kamar untuk mengambil tas dan jaket, menunggu telepon dari driver yang akan membawa kita tour ke selatan. Kenapa kita sewa mobil plus driver? Karna hari ini kita akan berpetualang ke wilayah Ciwidey yang notabene jauuuuuuh banget dari kota Bandung, hampir 2 kali lipatlah ke Tangkuban Perahu GUBRAKZZ 😱 bayangin aja kan, Tangkuban Perahu jauh banget apalagi Ciwidey, especially Kawah Putih yang merupakan destinasi utama hari ini.

Akang Dika, ciyeeh, sang driver yang akan membawa kita hari ini, sudah menunggu di lobi hotel. Turun dengan membawa tas-tas bekal dan jaket, kita masuk mobil All New Toyota Avanza berwarna putih. Kang Dika ini baiiiik banget orangnya, kelihatannya sih orang bandung asli, logatnya, cara ngomongnya, dan keramahannya, dia ini patut dikasih penghargaan pemandu wisata loh karna service nya hihihi Thumbs Up kang Dika 👍👍👍 keep up the good work ya 👏👏

Perjalanan dimulai, kang Dika as a driver plus pemandu wisata, mengajak kita berkeliling-keliling kota Bandung dulu nih, melewati Alun-Alun Bandung, Monumen Bandung Lautan Api, lalu langsung melanjutkan perjalanan ke Ciwidey. Karna masih kurang fit, aku ketiduran cukup lama di perjalanan, padahal Pipin berkali-kali bangunin aku gegara pemandangan yang kita lewati bagus untuk dilihat, tapi karna ngantuk banget juga pengaruh obatnya, aku tetap kekeuh gak mau bangun hahahaha, saving energy hahaha 😅

Saat hampir sampai di kawasan kawah putih, akunya otomatis terbangun dari tidur yang panjang duilee hahaha tau banget kayanya ya.. Ada sebuah papan besar mengumumkan bahwa status Kawah Putih AMAN pemirsa, dengan membaca ini, aku jadi penasaran dengan status yang tidak aman, bakal gimana ya keadaannya? Hm 😕
Parkiran bawah Kawah Putih Bandung
Kang Dika bilang, kalo kita mau langsung naik mobilnya ke atas alias pusat kawahnya, itu bayar parkir sebesar IDR 150k ebuseett mahal banget yak, tapi tenaaang, ada alternatif lain nih, ada tranportasi khusus ke atas pusat kawahnya, namanya Ontang Anting yang berbentuk angkot. Bayarnya hanya Rp.15.000,-/person, dan HTM kawah putihnya sendiri sebesar Rp.18.000,-/person sedangkan untuk turis mancanegara dikenakan HTM sebesar Rp.50.000,-/person. Untuk jam operasional buka dari jam 7 pagi dan tutup jam 17.00 wib.

Kang dika menginfokan bahwa diatas sana signal HP atau lebih tepatnya signal untuk internetan bakal hilang, dan kalo ada apa-apa telfon aja kang Dika nya, okay sip 👌 kita turun dari mobil kang dika, langsung beli karcis untuk naik ontang anting. Pas bangett, kita bayar langsung digiring ke ontang anting yang sedang menunggu penumpang penuh jadi gak perlu nunggu-nunggu lagi, Alhamdulillaaaah 😀 berangkaattt 🚀

Di perjalanan dingiiiiiin sekali, aku sama Pipin duduknya terpisah pula. Pipin didepan samping supir, aku ditengah dekat pintu. Sebenernya ga ada pintu, mobilnya terbuka, OMG udah sakit meriang, kena angin deras pula mudah-mudahan ga tambah parah sakitnya, walaupun sebenernya enak sih, anginnya itu loh, sejuk banget. Jalannya menanjak naik dan banyak tikungan jadi aku takut jatuh juga wkwkwk 😂 jadi kalo pegangan tangan lepas bentar aja buat pasang jaket, bisa kehilangan keseimbangan. Pipin pun kedinginan dan gak bisa pake jaket karna jaketnya ada di tas aku buahahaha sahabat memang harus senasib lah ya 😆

Memakan waktu cukup lama sekitar 10 menitan, ontang anting yang membawa kita pun sampai di parkiran pusat kawah. Banyak berpapasan dengan turis asia yang kaki-kakinya pada telanjang OMAIGATT, dibawah dingin bangett, apalagi diatas sini dan mereka pake hotpants??? Entah salah kostum, atau memang sudah biasa tinggal diluar dengan suhu minus kali ya hihihi.. Sebelum masuk ke pusat kawah, aku mau buang air kecil dulu nih biar fokus dan gak kebelet nanti, kalo udah kedinginan biasanya gangguannya kebelet nih pasti. Bayar 1x masuk toilet sebesar Rp.2.000,-. Air kerannya dingiiiin banget kayak air kulkas, dan WC nya gelap, aku gak nyaman, bikin aku puke deh 😢

Selesai urusan WC, kita diarahkan untuk membeli masker. Firasat aku ga enak nih. Pas nanya harga masker 1 lembarnya dihargain Rp.5.000,- APA?!! Wkwkwk Mau beli pulau bang??? Padahal semalem masuk minimarket aku lihat masker isi 5 hanya Rp.7.000,- warna pink pula huhuhu nyesel gak beli. Yah, daripada ada apa-apa kita beli aja, aku doain biar cepet kebeli pulaunya ya bang hahahaha 😅 Berjalan sekitar 100 meter, kita ketemu sama puncak tangga yang menuju ke pusat kawah putihnya, waaaah indah banget dari atas siniii. Airnya hijau terang benderang 😍 gak pernah liat secara langsung yang beginian. Buruan aku sama Pipin menuruni tangga sambil cekrak cekrek pemandangan yang gak biasa didepan mata.

Suhu disini mungkin atau yang aku baca sih, kira-kira 2℃ dan disertai bau belerang yang cukup menyengat walaupun baunya gak terlalu ganggu banget 😷 jadi memang bener harus pake masker ya, selain menyaring bau belerang agar tidak terlalu tercium juga melindungi pernafasan di suhu yang super dingin ini. Dan spesial untuk aku yang masih sakit, aku langsung pake jaket, ga tahaaan sama dinginnya atuuh :P

Orang-orang ambil jalan ke kiri, biasaaa kita yang merupakan traveler anti mainstream (aseeek hahaha), kita belok kanan nih hehehe Gak tau ya kenapa kita punya kebiasaan begini, mungkin juga kita gak mau yang terlalu ramai, karna keramaian adalah photobomb yang nganggu banget, betul ga? Hehehe..
@ Kawah Putih Ciwidey Bandung - Akhirnya sampai juga setelah menempuh perjalanan yang lama ✌
Sukkaa banget disini, cuacanya adem, demampun turun selama berada di Kawah Putih ini 😊
Belok ke kanan sih juga rame, tapi ga serame kalo kita belok kiri pada umumnya. Sementara kita cekrak cekrek, banyak orang yang mendatangi area daratan tengah kawah. Pingin sih kesitu, tapi masih rame.. Nunggu kapan? Nunggu sore? Tutup dong hahahaha 😂 Bergeser sedikit demi sedikit ke arah jalan yang menghubungkan daratan di tengah kawah. Tiba-tiba air menetes sedikit-sedikit dari langit, hujan gerimis 💦 Orang-orang pun berbondong-bondong naik ke atas dan meninggalkan pulau kecil ditengah, whoaaa, ajaiiibb 😱 IT HAPPEN AGAIN!! Hahaha 😂 tanpa berpikir 2x dan gak tau kapan akan kesini lagi serta mengabaikan hujan rintik, kita berdua langsung melangkahkan kaki menuruni bukit kecil menuju daratan di tengah kawah yang sudah hampir sepi 😋

Alhamdulillaaah, aku seneng banget kalo liburan diberkahi begini loh, setelah sampai di tengah kawah, hujan pun berhenti, jadi maksdunya orang-orang disuruh udahan foto-fotonya karna aku mau foto-foto di tengah kawah putih tanpa adanya photobomb huehehehe 😊😋 Aku pun ga berhenti mengucap syukur loh hihihi 😆 Hanya ada segelintir wisatawan disini, kita pun beraksi cekrak cekrek tanpa pusing ada photobomb di latar foto teehee 😉✌

Cukup puas foto-foto, dan karna hujan sudah reda, sedikit demi sedikit wisatawan mulai mendatangi daratan tengah kwah putih lagi. Kita pun beranjak naik meyudahi wisata di kawah putih. Sambil berjalan ke atas, kamera masih dong beraksi. Di sini ada beberapa penjual yang menjajakan bubuk dari belerang yang bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit. Disini juga aku beli magnet kulkas kawah putih, gak terlalu bagus, tapi wajib beli untuk melengkapi koleksi hehehe 😊

Berjalan ke areal parkiran, aku mau buang air kecil lagi sebelum naik ontang anting. Oiya, selama berada di kawah putih, panas badanku turun loh, kok bisa ya? Padahal kan harusnya bikin menggigil karna suhu disini yang dingiiin banget, hmm 😕 Setelah buang air kecil kita berdua menaiki ontang-anting yang masih kosong yang artinya kita harus menunggu sampe full baru bisa jalan. Karna kalo gak penuh, ontang-antingnya gak mau jalan, katanya sih begitu. Ternyata ini yang dipesenin sama kang Dika tadi, kalo ada apa-apa, dia akan menjemput keatas sini, in case kalo kita adalah wisatawan terakhir yang pulang kali ya. Ngerti nggak? Hahaha 😁

Sambil menunggu kursi full, kita berdua istirahat sambil tetep foto-foto hahaha Mau sih foto berlatar tulisan Kawah Putih, tapi udah keburu PW (Posisi Wuenak) di dalem ontang-anting, so kita foto dari dalam mobil berlatar tulisan Kawah Putih LOL 😂

Tidak begitu lama menunggu, ontang anting pun full, dan berangkaattt. Wuiiihh suka banget nih perjalanannya, hutannya, suhunya, suaranya, segala sesuatu itu bikin adem semua panca indera, pantesan sakitnya berubah jadi sehat ya hihihi 😊 Ditengah-tengah perjalanan aku melihat sosok nenek berjalan kaki loh, in the middle of the forest?? 😨 Itu beneran apa halusinasi ya? 😮 Wuiih rada spooky akunya 👻 mana Pipin bilang dia gak liat pula wkwkwk 😅

Sesampainya di parkiran bawah, kita langsung mencari mobil kang Dika. Huaaa yang mana, mobilnya putih semuaa wkwkwk mana kita gak inget platnya. Tapi karna kita berjalan mendekati mobil-mobil putih yang sedang parkir, ada 1 mobil yang langsung bergerak mendekati kita, nah itu dia kang Dika hihihi laperrr, makan yukk. Kang Dika menawarkan makan di Kampoeng Strawberry, yiuuk.
Lunch @ Kampoeng Strawberry - Ciwidey Rancabali
Nasi Timbel Komplit - Makanan khas Bandung
Nasi Tutug Oncom Komplit - Juga makanan khas Bandung
Penampakan Nasi Tutug Oncom setelah daun pembungkus dibuka, aku suka ini, enak banget, empalnya itu loh 😛
Total biaya makan siang IDR 177.7k 💸 Selesai urusan perut, kang Dika menawarkan ke wisata petik stroberi, tapi kabarnya stroberinya lagi sedikit, ditambah kondisi aku yang kurang fit, jadi kita mengurungkan niat masuk kesana deh. Melanjutkan perjalanan, kita berdua dibawa kang Dika straight to Danau Situ Patenggang, pemandangan selama di perjalanan asriii banget, melewati hutan belukar, laluuuu jeng jeng jeng.. KEBUN TEH yang terkenall itu waaaaa 😍😍😍 Cantik bangetttttt pemandangannya, keren, tapi karna takut kesorean, jadi kata kang Dika, foto-fotonya setelah selesai dari danau aja, takutnya danaunya udah tutup, siiip 😗👌

Masuk ke Danau situ Patenggang per orang dihargai IDR 13k untuk pengunjung lokal plus ada biaya PNPB (Penerimaan Negara Bukan Pajak) sebesar IDR 5k/person. Untuk mobil dikenakan biaya IDR 10k plus parkir IDR 1,5k. Sesampainya di parkiran, kang Dika berpesan bahwa dia akan menunggu disana, ga akan kemana-mana. Turun dari mobil, kita berjalan kaki ke arah tepi danau. Di sisi kiri kanan jalan, toko-toko yang menjual souvenir sudah pada tutup, yah ga bisa beli magnet kulkasnya 😞

Ditepi danau, kita ditawari naik perahu/bebek. Pingiiin banget tapi kan udah kesorean, takutnya udah sampe ketengah danau, orang-orangnya pada pulang hahahaha mana juga hati dan pikiran ini udah terpatri sama cantiknya kebun teh tadi, sooo, kita putuskan untuk foto-foto ditepi danau sebentar lalu bergegas keluar menuju perkebunan teh 🚙
Kebun Teh Rancabali, Bandung. foto ini diambil dari pinggir jalan raya, indahnyaaa 😍
Aaaahh seger mata liat beginian 💚
Ngambil dari koleksinya Pipin hehehe 😜
Kang Dika tauuuu banget spot2 foto yang bagus. Kita diberhentiin di beberapa spot yang cantik, pinginnya masuk ketengah-tengah kebun tehnya, tapi apalah daya badan ini lagi gak mau diajak kompromi, get well soon me huhuhu 😢 dan alhamdulillah Kang Dika sabaaaaar banget orangnya teeeh.. Mau foto berapa lama juga masih ramah-ramah aja dianya hihihi makasi banget loh 😊🙏😊

Puassss banget foto-foto di kebun teh pinggir jalan sampe ada yang godain sambil lewat gitu hahaha 😅 Kita mengakhiri wisata ciwidey hari ini. HP-HP dan kamera sudah pada lowbat. Memasuki kota Bandung, hari sudah mulai gelap, dan lagi-lagi macet panjang, menghabiskan berpuluh-puluh menit hanya karna macet, padahal kalo jalannya lancar hanya memakan waktu 10 menitan. Gemes gitu liat peta, hotelnya sudah lumayan dekat tapi jalannya ngesot merayap hahahaha 😆

Kelelahan, begitu sampai di hotel kami langsung istirahat sejenak sebelum makan malam. Untuk jadwal makan malam sedikit kacau dari itinerary, hampir semua terpenuhi namun hanya saling tukar hari. Malam ini harusnya makan malam di Mie Kocok Mang Dadeng, tapi karna kemarin udah, jadi kita putuskan untuk pesan GoFood di Warunk Upnormal, resto yang didominasi dengan masakan-masakan yang terbuat dari Indomie. Saat itu, Warunk Upnormal belum ada di Palembang, so kita penasaran sama kreasi-kreasi Indomie nya hehehe 😉
Indomie rebus emang sedap dimakan saat kedinginan #mouthwatering 😛
Sambil menunggu makan malam datang, aku dan Pipin beres-beres barang bawaan alias packing, whaatt?? 😲😲😲 Besok udah pulang ke palembang?? Beluuum!! Hehehe.. 😌 Besok kita check out dari hotel Dafam Rio dan bakalan check in di Harris Hotel. GoFood dateng, lalu makaaaan yeayyy! 😃 Setelah makan malam dan packing selesai, kita pun tidur pulas saking lelahnya berpetualang yang jauh hari ini. See you tomorrow guys! 💤😴😴💤

Wilujeng Sumping ka Bandung, Dali - Chapter 4

Kamis, 08 September 2016 - Lembang Day

Jam menunjukkan tepat pukul 7 pagi ⏰ turun ke lantai dasar untuk free breakfast. Sudah rame banget ternyata, ada 1 grup kayak studi banding dari perusahaan manaa gitu memenuhi meja-meja makan. Selesai makan, kita segera mandi dan siap-siap berpetualang yang cukup jauh hari ini dengan mengendarai sepeda motor. Tujuan utama hari ini adalah Taman Wisata Alam (TWA) Tangkuban Perahu yang berada di kawasan Lembang, sebelah utara kota Bandung 😉
Free Breakfast Hotel dafam Rio hari kedua 🍝🍞🍹
Berangkaaattt.. Tapi sebelumnya, kita mampir dulu nih ke toko kue Sari-Sari, waaaahhh.. Aku seneeeng banget kesinii, disini surganya kue-kue jajanan pasar sodara-sodara. Kamu bisa temui banyaaaak banget macam kue. Bisa makan ditempat juga nih, bukanya mulai pukul 7 pagi sampai 18.00 wib. Kalo kesiangan dikit, kuenya udah banyak dibeli orang, jadi saat kita datang pagi-pagi, kue-kuenya masih lengkap nih.
Sari Sari - Aneka Kue Jajan Pasar, Jl. Sultan Tirtayasa no. 17 Citarum, Bandung Wetan - dekat dengan Gedung Sate
Parkirnya selalu penuh gak pagi, gak siang, gak sore.
Di toko kue Sari Sari Bandung ini kamu bisa menjumpai beraneka ragam jenis kue jajanan pasar. Love it! 💟
Gak akan pernah puas sekali duakali datang kesini loh hehehe @ Sari Sari Aneka Kue Jajanan Pasar Bandung
Kue-kue disini sebagian hanya bertahan semalam saja, kata mbaknya
Kue Putu Mayang, pingin banget beli ini, tapi makannya harus menggunakan piring atau mangkok gitu kayanya ya? Kita kan mau pergi 😔 Jadi ga beli ini deh..
Belanjaan kita nih, ada Clorot yang dibungkus memanjang daun pandan kuning itu, Arem-arem yang dibungkus daun pisang beraneka ragam isinya (paling recommended isi sapi, moooo hihihi), colenak yang adalah ubi bakar dicampur dengan gula merah cair, Kue Balok khas Bandung, Moci Kacang, dll  Total semuanya Rp.34.650,- 💸
Puas belanja kue disini, kita melanjutkan perjalanan ke utara. Jalannya hampir searah dengan cafe D'Pakar kemarin, hanya saja tiba di pesimpangan Y, kalo cafe D'Pakar belok kanan, Tangkuban Perahu lewat jalan kiri. Jalannya kecil seperti masuk gang perumahan. Sempat bingung, so kita nanya-nanya sama warga sekitar, ternyata emang betul jalannya, hanya saja masih sangat jauh sekali pemirsa hahahaha 😋
Di tengah-tengah perjalanan nemu ini, pemandangan yang gak biasa sehari-hari, berhenti sebentar buat cekrak cekrek dikit hehehe 📷 ⛰
Sebenarnya, selain TWA Tangkuban Perahu, tujuan kita lainnya adalah Taman Bunga Begonia yang kebetulan searah dengan Tangkuban Perahu. Setelah melewati perjalanan yang lumayan panjang, dan suhu udara yang semakin lama semakin dingin, akhirnya sampai juga di Taman Bunga Begonia, hati-hati jangan sampai terlewat ya karna ke Taman Bunga Begonia ini jalannya luruuus aja.. Teteh google selalu siap membantu kok, asal ada kuota wkwkkwwk 😀😀😀

Parkir motor, kita langsung beli tiket seharga IDR 10k/person. Masuk kedalam, di samping kanan ada banyak topi-topi bundar tersedia 👒 boleh dipakai gratis tapi harus dikembalikan ya :) I LOVE FLOWERS SO MUCH! 😘🌷🌸🌹🌺🌻🌼😘 Apalagi taman bunga waaa impian aku tuh punya taman bunga sendiri dirumah loh hihihi :P Bunganya cantik-cantik, aku suka disini, so lovely 💜
Taman Bunga Begonia, Lembang, Bandung
Pingin punya beginian dirumah atuuh 😍
Cantik tamannyaaa 😍

Ini dirumah kaca ya? 😕 aku lupa..
Butterflies, makin cantik 🦋
Suka bunga Mitir @ Taman Bunga Begonia Bandung

Sekitar jam 10 lebih, kita segera melanjutkan perjalanan. Sebelum meninggalkan taman bunga Begonia, aku nyempetin masuk ke toko souvenirnya dulu. Tidak terlalu banyak yang dijual disini, magnet kulkasnya pun gak ada. Aku beli 1 bungkus bibit tanaman Golden Sun seharga IDR 20k, mudah-mudah tumbuh subur dirumah nanti yaa, aamiin 😇

Saat mau keluar toko souvenir, ada akang penjual buah serba berry. Ada Strawberry, Blackberry, dan Redberry. Sebetulnya aku kurang tahu sih nama aslinya apa, tapi berdasarkan warna, ya sebut saja begitu ya hehehe 😋 Karna aku udah lamaaaa banget gak makan buah blackberry, terakhir waktu masih SD loh, so aku beli, dan aku gak pernah makan yang warna merah, aku juga beli, tanggung deh strawberry nya, beli juga hahahaha. Harga pertama kali ditawarkan oleh akangnya Rp. 35.000,-/pack. Tapi tawarlah sampai 10k-15k, bisa kok bisaa.. Sayangnya buah ini hanya bertahan palig lama 3 hari, bisa jadi 2 hari kalo gak masuk kulkas, yaah pulang masih lamaa jadi gak bisa beli ini banyak-banyak sebagai oleh-oleh 😞
Buah-buah ini hanya dijual di sekitaran Lembang dan Ciwidey dengan harga IDR 10k-15k
Tujuan berikutnya adalah De Ranch. Banyak juga aktifitas-aktifitas yang bisa dilakukan disini. Bayar parkir sebesar IDR2k dan tiket masuk sebesar IDR 5k/orang, tiket bisa ditukar dengan susu sapi segar. Kemarin aku pilih yang rasa strawberry, yummy! Suka banget susunya. Sambil menghabiskan susu, kita duduk-duduk dulu sebelum menunggang kuda, yippiee 😃
Tiket masuk De Ranch (2016)  Rp. 5.000,-/person bisa ditukar dengan susu sapi segar
Udah pemandangannya indah, dingin pula, tampak puncak gunung dikejauhan, what a paradise 😍
Selfie latar orang nunggang kuda
Hati-hati kalo mau foto disini, karna fotografernya suka khilaf masuk ke lintasan tunggang kuda hihihi 😆
Iseng, kita berjalan ke tengah lapangan, disana ada papan icon De Ranch, foto-foto disana bergantian. Dan aku udah mulai tertarik untuk naik kuda nih. Berjalan menuju loketnya lumayan jauh dari tengah. Harga satu kali putaran menunggang kuda di De Ranch Rp. 25.000,- untuk 1 orang. Ada batasan berat badan yaitu maksimal 70kg. Pipin ga bisa naik aku ikut syedih deh 😞 Khusus untuk anak-anak, tersedia juga kuda poni, dan setiap penunggang akan ada satu pengawalnya, jadi bukan berkuda sendirian ya 😉
Setelah beli tiket, kita bebas memilih 1 set rompi dan topi koboy untuk dipinjam/dipakai
Horse Riding - First time in my life, agak ngeri sih, takut tiba-tiba kudanya panik 🏇
@ De Ranch Bandung Indonesia 🏇
Having fun @ De Ranch Lembang Bandung 🏇
Selesai menunggang kuda, jangan lupa melepas rompi dan topi koboynya. Ritual sebelum keluar tempat wisata, masuk ke booth souvenir. Disini juga tidak terlalu banyak, magnet kulkas ada tetapi gak terlalu bagus, jadi aku beli stikernya aja nih, buat ditempel di koper, karna aku juga suka iseng nempelin stiker-stiker berlogo tempat wisata yang pernah aku datengin selama liburan di case koper aku hehehe 😀

Sudah tengah hari, perut juga udah bergemuruh, jadwal lunch kita di Floating Market masih di sekitaran Lembang. Sempat bingung mau ke Floating Market karna jalannya yang seperti masuk gang gitu, hati-hati juga nih, kalo gak salah disini jalannya banyak yang 1 arah, pelajari peta lebih dulu ya jadi gak  bingung dan menghambat lalu lintas, karnaa jalan ke Floating Market melewati pasar, jadi rame banget.

Ada petugas yang mengarahkan kita untuk belok masuk ke halaman parkir Floating Market. Bayar tiket sekalian parkir di pintu gerbang, per orangnya Rp. 15.000,- untuk weekdays, dan parkir motor Rp.15.000,-. Parkir motor di belakang, lumayan jauh kalo jalan kaki. Masuk, tiket bisa ditukar dengan minuman, tersedia beberapa jenis minuman loh, seperti lemon tea, hot chocolate, dan hot cappuccino. Karna aku lagi seneng-senengnya sama lemon tea hangat, so aku pilih itu, lumayan nih minumannya untuk menghangatkan badan 🍶

Karna sudah kelaparan, kita langsung berjalan mencari makanan, tapi juga karna penasaran, kita berjalan melihat perahu-perahu yang menjual makanan dari ujung ke ujung hahahaha. Banyak banget jenis makanan yang dijual. Ada Seblak, Pempek, pizza cone, lotek, beraneka ragam makanan yang terbuat dari pisang khas lembang, dan masiiih banyak lagi. Aku tertarik beli seblak nih, salah satu makanan khas Bandung.

Mata uang di floating market menggunakan koin kelipatan 5k, 10k, dan 20k. Membeli koin kalo bisa dibatasin karna koin tidak dapat diuangkan kembali ya. Rata-rata harga makanan disini juga kelipatan 5k kok, jadi mudah-mudahan pas ya uangnya 😉 Begini nih koinnya.
Mata uang di Floating Market Lembang Bandung, belanja makan disini harus memakain koin.
Lunch with Lotek, Seblak Spesial, dan Cireng @ Floating Market Lembang 
Lotek, gado-gado/pecel nya orang Bandung, rasanya sama sih kaya pecel pada umumnya. Aku gak ngerti perbedaan antara gado-gado, pecel, dan lotek, perasaan sama aja ya hahaha 😅
Seblak Spesial IDR 20k, ini sedaaappp, aku sukaaa 😋
Selesai makan, kita mau nyari rumah hobbit nih. Tapi ga ketemu-ketemu, jadi kita nanya sama petugas kebersihannya, katanya itu ada di Farm House yaaah, aku gak bikin itinerary kesana huhuhu 😞 mengelilingin Floating Market sambil ketawa-ketawa penuh keceriaan, akhirnya nemu juga toko oleh-oleh. Di Floating Market sini, banyak toko berderet, tapi jangan langsung beli, mending masuk dulu ke semua toko baru balik lagi. Aku nemu magnet kulkas yang lumayan bagus bahannya di toko C59, sukaaa, bentuknya aneh aku belum pernah punya dan harganya lumayan murah Rp. 10.000,-/buah Soooo happy dapet trofi liburan yang unik begini 😊
Keliling-keliling Floating Market sebelum keluar melanjutkan perjalanan ke Tangkuban Perahu
Kadang suka lupa waktu deh kalo udah foto-foto 😃
@ Floating Market Lembang

Salah satu icon Floating Market a.ka mata uang yang digunakan disini, spot foto ini berada di pintu masuk depan
Puas, kita keluar Floating Market ke arah parkiran motor. Melanjutkan perjalanan ke TWA Tangkuban Perahu yang merupakan destinasi utama hari ini. Perjalanan ke Tangkuban Perahu lumayan memakan waktu, tapiiiii subhanallah pemandangannyaa, aku suka bangettt, mirip banget sama kota Forks nya Edward-Bella hihihi 🌁 Dingin banget, jadi jangan lupa pake jaketnya yah, biar gak masuk angiin ;) akupun sempet berhenti untuk memakai jaket karna udara dinginnya lumayan menusuk bikin menggigil 😖😖
Suka disini, pemandangannya indah, dan suhunya dingin, so lovely 💙
Tiba di persimpangan Y, kita masuk ke kiri yang adalah gerbang TWA Tangkuban Perahu. Harga tiket masuk TWA Tangkuban Perahu per September 2016 sebesar Rp.20.000,-/person plus biaya parkir motor sebesar Rp. 12.000,-. Sekedar info untuk weekend harga tiket masuk wisatawan lokal TWA Tangkuban Perahu per September 2016 seharga Rp. 30.000,-/person, biaya parkir mobil Rp. 35.000,- dan Rp. 25.000,- untuk parkir mobil weekdays serta Rp. 17.000,- untuk parkir motor di  weekend.

Di gerbang masuk, ada WC, jadi kalo yang gak tahan dingin, kudu buang air kecil dulu deh, karna di atas sana, suhunya bisa mencapai 2 derajat celcius loh wohooo dingin bangett kayak diluar negeri brrr ❄❄❄
Perjalanan dari pintu gerbang ke atas a.k.a Kawah Ratu memakan waktu sekitar 10-15 menit naik kendaraan. Kabutnya WOW lumayan tebal untuk di siang hari ya. Pingiiin banget tinggal di daerah beginian maah hihihi :P Love it love it love it! 😘

Ada khusus tempat parkir motor dan jalan ke parkirannya itu curaaaam banget, so kudu hati-hati banget. Setelah motor terkunci dengan aman, lalu kita berjalan menuju kawah ratu (belok kanan). Awalnya aku agak kecewa nih, karna ngeliat ke bawah itu kabut putih tebal, gimana mau foto latar kawahnya huhuhu 😟

Agak bingung lewat mana, dan makin bingung karna banyak penjual yang nawar-nawarin dagangannya. Pas mau foto aja digangguin huhuhu pusing pala Rihanna 😣 Lewat mana lewat mana, akhirnya baca segala papan petunjuk, kita melewati jalan kecil di pojokan. Kiri kanan penjual souvenir dan oleh-oleh seperti baju kaos, jaket, sweater, magnet kulkas, gantungan kunci, angklung, dan masih banyak yang lainnya, betul-betul menggiurkan. Jalan ke arah Kawah Ratu agak menurun. Akhirnya sampai jugaa.. kalo spot pada umumnya dan lebih bagus belok kanan, kita iseng belok kiri nih hehehe, jeprat-jepret dulu sebentar disini 📷
Sempet sedih karna kawahnya ketutup awan/kabut 😞
Cekrak cekrek aja deh, masih indah juga kok 😀
Kawahnya mulai terlihat, syukurlaah 😍
@ Kawah Ratu Tangkuban Perahu
Alhamdulillah awannya terangkat, cuacanya jadi mendadak cerah 😇
Many thanks to my tongsis 😗
Pingin kesini lagi 😊
Setelah Puasss banget, dan hampir sepi, hanya kita berdua dan 2 orang lainnya diatas sini, petualangan hari inipun kita sudahi. Rencana mau belanja oleh-oleh disini, ternyata toko-tokoya sudah hampir pada tutup semua huaaaa 😫 Untung ada beberapa yang masih buka. Tawar menawar harga, as a last buyer, kita minta diskon yang banyak, alhamdulillaah dikasiih hehehe 😜 Disini kita beli baju kaos beberapa dan juga magnet kulkas.

Berjalan kearah parkiran terlihat makin sepi, walaupun masih ada beberapa penjual dan pengunjung. Waaaa aku pingin banget bermalam disini, kayak Silent Hill barangkali yaa pasti seru banget kalo malem-malem diatas sini dikelilingin kabut tebal dengan cuaca hampir 0 derajat celcius wiih 🌁

Naik motor diminta retribusi parkir lagi, padahal kan udah bayar didepan?! 😦 Perjalanan ke gerbang diiringi keceriaan dan kepuasan yang luar biasa. Kita betul-betul menikmati suasananya. Disamping kiri kanan banyak banget bunga seperti bunga lonceng gitu, besar-besar pula ukurannya. Wooo You know how much I love flowers so much! 💚 Pingin bawa bibitnya kerumah, tapi kayanya bunga ini hanya tumbuh di tempat-tempat tinggi/bersuhu dingin ya? 😯

Beriring-iringan dengan kendaraan lain yang akan pulang juga, kabut pun hilang entah kemana, cuaca menjadi cerah banget tapi suhu tetap dingin. Jadi kita masuk pertama kali ke Tangkuban Perahu tadi itu dramatis sekali yaa cuacanya hahahah makasiih ya Allah, berkahMu 😇

Heading to south alias ke tengah kota Bandung lagi, kita memilih masuk ke Jl. Setia Budi, berbeda dengan jalan pergi tadi pagi. Perjalanan yang bakal cukup memakan waktu lama plus macet-macetnya. Ditengah perjalanan, kita melewati FARM HOUSE! 😫😫😫 Arrggh pas liat jam tangan tepat pukul 17.00 yang artinya sudah tutup permisa 😞 Bandung macetnya parah banget, dikit-dikit perempatan macet 🚦dikit-dikit perempatan padat merayap, ya ampun kalo tiap hari begini sih bisa stress juga loh. Untung naik motor, gak kebayang kalo naik mobil.

Akhirnya sampai juga di hotel. Cape banget tapi seneng dan puas. Sambil istirahat, kita makanin buah berry-berry yang kita beli di Lembang tadi. Enaaak, maniisss, aku suka bangett. Dari 3 kemasan, jadi 1 kemasan begini kita habisin hihihi 😝
Lapaaarrr hahahaha.. Seolah tiada lelahnya hari ini, kita keluar nyari makan. Aku di kasih rekomendasi sama teman, makan di Karnivor yang berada di Jl. RE Martadinata no 127, masih 1 jalan dengan hotel kita nih, so kita putuskan untuk makan malam disana. Karna memang niatnya mau makan steak di Abuba, mumpung lagi gak di Palembang, tapi mari kita coba sesuatu yang baru pemirsa 😉
@ Karnivor, tempat makan steak di Bandung
Steaknya lumayanlah enak, harganya berkisar 50k 1 porsi, dan ada minuman yang superrrr gede dan hanya buat Pipin sendiri secara dia orangnya gampang haus, nama minumannya Gorila Punch seharga IDR 35k, dan aku pesan mix juice seharga IDR 22k, mixed juice adalah jus campur-campur sayur dan buah yang rasanya enaak, pokoknya pingin sehaaatt sehat karna udah ada firasat mau sakit nih.. Total makan berdua malam ini IDR 178.250,- including tax and service 💸

Pulaaaang, baru kerasa nih letihnya.. Aku juga kok mendadak demam rasanya 😷 Sampe hotel sebelum tidur aku makan obat dulu, lalu beres-beres kamar dan sampai akhirnya ketiduran. Petualangan Lembang Day berakhir, kita lanjutkan besok wisata ke Selatan Bandung, thanks for read and see you at next chapter 😉👉