---- Welcome to My Life ----

Friday, September 23, 2016

Wilujeng Sumping ka Bandung, Dali - Chapter 4

Kamis, 08 September 2016 - Lembang Day

Jam menunjukkan tepat pukul 7 pagi ⏰ turun ke lantai dasar untuk free breakfast. Sudah rame banget ternyata, ada 1 grup kayak studi banding dari perusahaan manaa gitu memenuhi meja-meja makan. Selesai makan, kita segera mandi dan siap-siap berpetualang yang cukup jauh hari ini dengan mengendarai sepeda motor. Tujuan utama hari ini adalah Taman Wisata Alam (TWA) Tangkuban Perahu yang berada di kawasan Lembang, sebelah utara kota Bandung πŸ˜‰
Free Breakfast Hotel dafam Rio hari kedua 🍝🍞🍹
Berangkaaattt.. Tapi sebelumnya, kita mampir dulu nih ke toko kue Sari-Sari, waaaahhh.. Aku seneeeng banget kesinii, disini surganya kue-kue jajanan pasar sodara-sodara. Kamu bisa temui banyaaaak banget macam kue. Bisa makan ditempat juga nih, bukanya mulai pukul 7 pagi sampai 18.00 wib. Kalo kesiangan dikit, kuenya udah banyak dibeli orang, jadi saat kita datang pagi-pagi, kue-kuenya masih lengkap nih.
Sari Sari - Aneka Kue Jajan Pasar, Jl. Sultan Tirtayasa no. 17 Citarum, Bandung Wetan - dekat dengan Gedung Sate
Parkirnya selalu penuh gak pagi, gak siang, gak sore.
Di toko kue Sari Sari Bandung ini kamu bisa menjumpai beraneka ragam jenis kue jajanan pasar. Love it! πŸ’Ÿ
Gak akan pernah puas sekali duakali datang kesini loh hehehe @ Sari Sari Aneka Kue Jajanan Pasar Bandung
Kue-kue disini sebagian hanya bertahan semalam saja, kata mbaknya
Kue Putu Mayang, pingin banget beli ini, tapi makannya harus menggunakan piring atau mangkok gitu kayanya ya? Kita kan mau pergi πŸ˜” Jadi ga beli ini deh..
Belanjaan kita nih, ada Clorot yang dibungkus memanjang daun pandan kuning itu, Arem-arem yang dibungkus daun pisang beraneka ragam isinya (paling recommended isi sapi, moooo hihihi), colenak yang adalah ubi bakar dicampur dengan gula merah cair, Kue Balok khas Bandung, Moci Kacang, dll  Total semuanya Rp.34.650,- πŸ’Έ
Puas belanja kue disini, kita melanjutkan perjalanan ke utara. Jalannya hampir searah dengan cafe D'Pakar kemarin, hanya saja tiba di pesimpangan Y, kalo cafe D'Pakar belok kanan, Tangkuban Perahu lewat jalan kiri. Jalannya kecil seperti masuk gang perumahan. Sempat bingung, so kita nanya-nanya sama warga sekitar, ternyata emang betul jalannya, hanya saja masih sangat jauh sekali pemirsa hahahaha πŸ˜‹
Di tengah-tengah perjalanan nemu ini, pemandangan yang gak biasa sehari-hari, berhenti sebentar buat cekrak cekrek dikit hehehe πŸ“· ⛰
Sebenarnya, selain TWA Tangkuban Perahu, tujuan kita lainnya adalah Taman Bunga Begonia yang kebetulan searah dengan Tangkuban Perahu. Setelah melewati perjalanan yang lumayan panjang, dan suhu udara yang semakin lama semakin dingin, akhirnya sampai juga di Taman Bunga Begonia, hati-hati jangan sampai terlewat ya karna ke Taman Bunga Begonia ini jalannya luruuus aja.. Teteh google selalu siap membantu kok, asal ada kuota wkwkkwwk πŸ˜€πŸ˜€πŸ˜€

Parkir motor, kita langsung beli tiket seharga IDR 10k/person. Masuk kedalam, di samping kanan ada banyak topi-topi bundar tersedia πŸ‘’ boleh dipakai gratis tapi harus dikembalikan ya :) I LOVE FLOWERS SO MUCH! 😘🌷🌸🌹🌺🌻🌼😘 Apalagi taman bunga waaa impian aku tuh punya taman bunga sendiri dirumah loh hihihi :P Bunganya cantik-cantik, aku suka disini, so lovely πŸ’œ
Taman Bunga Begonia, Lembang, Bandung
Pingin punya beginian dirumah atuuh 😍
Cantik tamannyaaa 😍

Ini dirumah kaca ya? πŸ˜• aku lupa..
Butterflies, makin cantik πŸ¦‹
Suka bunga Mitir @ Taman Bunga Begonia Bandung

Sekitar jam 10 lebih, kita segera melanjutkan perjalanan. Sebelum meninggalkan taman bunga Begonia, aku nyempetin masuk ke toko souvenirnya dulu. Tidak terlalu banyak yang dijual disini, magnet kulkasnya pun gak ada. Aku beli 1 bungkus bibit tanaman Golden Sun seharga IDR 20k, mudah-mudah tumbuh subur dirumah nanti yaa, aamiin πŸ˜‡

Saat mau keluar toko souvenir, ada akang penjual buah serba berry. Ada Strawberry, Blackberry, dan Redberry. Sebetulnya aku kurang tahu sih nama aslinya apa, tapi berdasarkan warna, ya sebut saja begitu ya hehehe πŸ˜‹ Karna aku udah lamaaaa banget gak makan buah blackberry, terakhir waktu masih SD loh, so aku beli, dan aku gak pernah makan yang warna merah, aku juga beli, tanggung deh strawberry nya, beli juga hahahaha. Harga pertama kali ditawarkan oleh akangnya Rp. 35.000,-/pack. Tapi tawarlah sampai 10k-15k, bisa kok bisaa.. Sayangnya buah ini hanya bertahan palig lama 3 hari, bisa jadi 2 hari kalo gak masuk kulkas, yaah pulang masih lamaa jadi gak bisa beli ini banyak-banyak sebagai oleh-oleh 😞
Buah-buah ini hanya dijual di sekitaran Lembang dan Ciwidey dengan harga IDR 10k-15k
Tujuan berikutnya adalah De Ranch. Banyak juga aktifitas-aktifitas yang bisa dilakukan disini. Bayar parkir sebesar IDR2k dan tiket masuk sebesar IDR 5k/orang, tiket bisa ditukar dengan susu sapi segar. Kemarin aku pilih yang rasa strawberry, yummy! Suka banget susunya. Sambil menghabiskan susu, kita duduk-duduk dulu sebelum menunggang kuda, yippiee πŸ˜ƒ
Tiket masuk De Ranch (2016)  Rp. 5.000,-/person bisa ditukar dengan susu sapi segar
Udah pemandangannya indah, dingin pula, tampak puncak gunung dikejauhan, what a paradise 😍
Selfie latar orang nunggang kuda
Hati-hati kalo mau foto disini, karna fotografernya suka khilaf masuk ke lintasan tunggang kuda hihihi πŸ˜†
Iseng, kita berjalan ke tengah lapangan, disana ada papan icon De Ranch, foto-foto disana bergantian. Dan aku udah mulai tertarik untuk naik kuda nih. Berjalan menuju loketnya lumayan jauh dari tengah. Harga satu kali putaran menunggang kuda di De Ranch Rp. 25.000,- untuk 1 orang. Ada batasan berat badan yaitu maksimal 70kg. Pipin ga bisa naik aku ikut syedih deh 😞 Khusus untuk anak-anak, tersedia juga kuda poni, dan setiap penunggang akan ada satu pengawalnya, jadi bukan berkuda sendirian ya πŸ˜‰
Setelah beli tiket, kita bebas memilih 1 set rompi dan topi koboy untuk dipinjam/dipakai
Horse Riding - First time in my life, agak ngeri sih, takut tiba-tiba kudanya panik πŸ‡
@ De Ranch Bandung Indonesia πŸ‡
Having fun @ De Ranch Lembang Bandung πŸ‡
Selesai menunggang kuda, jangan lupa melepas rompi dan topi koboynya. Ritual sebelum keluar tempat wisata, masuk ke booth souvenir. Disini juga tidak terlalu banyak, magnet kulkas ada tetapi gak terlalu bagus, jadi aku beli stikernya aja nih, buat ditempel di koper, karna aku juga suka iseng nempelin stiker-stiker berlogo tempat wisata yang pernah aku datengin selama liburan di case koper aku hehehe πŸ˜€

Sudah tengah hari, perut juga udah bergemuruh, jadwal lunch kita di Floating Market masih di sekitaran Lembang. Sempat bingung mau ke Floating Market karna jalannya yang seperti masuk gang gitu, hati-hati juga nih, kalo gak salah disini jalannya banyak yang 1 arah, pelajari peta lebih dulu ya jadi gak  bingung dan menghambat lalu lintas, karnaa jalan ke Floating Market melewati pasar, jadi rame banget.

Ada petugas yang mengarahkan kita untuk belok masuk ke halaman parkir Floating Market. Bayar tiket sekalian parkir di pintu gerbang, per orangnya Rp. 15.000,- untuk weekdays, dan parkir motor Rp.15.000,-. Parkir motor di belakang, lumayan jauh kalo jalan kaki. Masuk, tiket bisa ditukar dengan minuman, tersedia beberapa jenis minuman loh, seperti lemon tea, hot chocolate, dan hot cappuccino. Karna aku lagi seneng-senengnya sama lemon tea hangat, so aku pilih itu, lumayan nih minumannya untuk menghangatkan badan 🍢

Karna sudah kelaparan, kita langsung berjalan mencari makanan, tapi juga karna penasaran, kita berjalan melihat perahu-perahu yang menjual makanan dari ujung ke ujung hahahaha. Banyak banget jenis makanan yang dijual. Ada Seblak, Pempek, pizza cone, lotek, beraneka ragam makanan yang terbuat dari pisang khas lembang, dan masiiih banyak lagi. Aku tertarik beli seblak nih, salah satu makanan khas Bandung.

Mata uang di floating market menggunakan koin kelipatan 5k, 10k, dan 20k. Membeli koin kalo bisa dibatasin karna koin tidak dapat diuangkan kembali ya. Rata-rata harga makanan disini juga kelipatan 5k kok, jadi mudah-mudahan pas ya uangnya πŸ˜‰ Begini nih koinnya.
Mata uang di Floating Market Lembang Bandung, belanja makan disini harus memakain koin.
Lunch with Lotek, Seblak Spesial, dan Cireng @ Floating Market Lembang 
Lotek, gado-gado/pecel nya orang Bandung, rasanya sama sih kaya pecel pada umumnya. Aku gak ngerti perbedaan antara gado-gado, pecel, dan lotek, perasaan sama aja ya hahaha πŸ˜…
Seblak Spesial IDR 20k, ini sedaaappp, aku sukaaa πŸ˜‹
Selesai makan, kita mau nyari rumah hobbit nih. Tapi ga ketemu-ketemu, jadi kita nanya sama petugas kebersihannya, katanya itu ada di Farm House yaaah, aku gak bikin itinerary kesana huhuhu 😞 mengelilingin Floating Market sambil ketawa-ketawa penuh keceriaan, akhirnya nemu juga toko oleh-oleh. Di Floating Market sini, banyak toko berderet, tapi jangan langsung beli, mending masuk dulu ke semua toko baru balik lagi. Aku nemu magnet kulkas yang lumayan bagus bahannya di toko C59, sukaaa, bentuknya aneh aku belum pernah punya dan harganya lumayan murah Rp. 10.000,-/buah Soooo happy dapet trofi liburan yang unik begini 😊
Keliling-keliling Floating Market sebelum keluar melanjutkan perjalanan ke Tangkuban Perahu
Kadang suka lupa waktu deh kalo udah foto-foto πŸ˜ƒ
@ Floating Market Lembang

Salah satu icon Floating Market a.ka mata uang yang digunakan disini, spot foto ini berada di pintu masuk depan
Puas, kita keluar Floating Market ke arah parkiran motor. Melanjutkan perjalanan ke TWA Tangkuban Perahu yang merupakan destinasi utama hari ini. Perjalanan ke Tangkuban Perahu lumayan memakan waktu, tapiiiii subhanallah pemandangannyaa, aku suka bangettt, mirip banget sama kota Forks nya Edward-Bella hihihi 🌁 Dingin banget, jadi jangan lupa pake jaketnya yah, biar gak masuk angiin ;) akupun sempet berhenti untuk memakai jaket karna udara dinginnya lumayan menusuk bikin menggigil πŸ˜–πŸ˜–
Suka disini, pemandangannya indah, dan suhunya dingin, so lovely πŸ’™
Tiba di persimpangan Y, kita masuk ke kiri yang adalah gerbang TWA Tangkuban Perahu. Harga tiket masuk TWA Tangkuban Perahu per September 2016 sebesar Rp.20.000,-/person plus biaya parkir motor sebesar Rp. 12.000,-. Sekedar info untuk weekend harga tiket masuk wisatawan lokal TWA Tangkuban Perahu per September 2016 seharga Rp. 30.000,-/person, biaya parkir mobil Rp. 35.000,- dan Rp. 25.000,- untuk parkir mobil weekdays serta Rp. 17.000,- untuk parkir motor di  weekend.

Di gerbang masuk, ada WC, jadi kalo yang gak tahan dingin, kudu buang air kecil dulu deh, karna di atas sana, suhunya bisa mencapai 2 derajat celcius loh wohooo dingin bangett kayak diluar negeri brrr ❄❄❄
Perjalanan dari pintu gerbang ke atas a.k.a Kawah Ratu memakan waktu sekitar 10-15 menit naik kendaraan. Kabutnya WOW lumayan tebal untuk di siang hari ya. Pingiiin banget tinggal di daerah beginian maah hihihi :P Love it love it love it! 😘

Ada khusus tempat parkir motor dan jalan ke parkirannya itu curaaaam banget, so kudu hati-hati banget. Setelah motor terkunci dengan aman, lalu kita berjalan menuju kawah ratu (belok kanan). Awalnya aku agak kecewa nih, karna ngeliat ke bawah itu kabut putih tebal, gimana mau foto latar kawahnya huhuhu 😟

Agak bingung lewat mana, dan makin bingung karna banyak penjual yang nawar-nawarin dagangannya. Pas mau foto aja digangguin huhuhu pusing pala Rihanna 😣 Lewat mana lewat mana, akhirnya baca segala papan petunjuk, kita melewati jalan kecil di pojokan. Kiri kanan penjual souvenir dan oleh-oleh seperti baju kaos, jaket, sweater, magnet kulkas, gantungan kunci, angklung, dan masih banyak yang lainnya, betul-betul menggiurkan. Jalan ke arah Kawah Ratu agak menurun. Akhirnya sampai jugaa.. kalo spot pada umumnya dan lebih bagus belok kanan, kita iseng belok kiri nih hehehe, jeprat-jepret dulu sebentar disini πŸ“·
Sempet sedih karna kawahnya ketutup awan/kabut 😞
Cekrak cekrek aja deh, masih indah juga kok πŸ˜€
Kawahnya mulai terlihat, syukurlaah 😍
@ Kawah Ratu Tangkuban Perahu
Alhamdulillah awannya terangkat, cuacanya jadi mendadak cerah πŸ˜‡
Many thanks to my tongsis πŸ˜—
Pingin kesini lagi 😊
Setelah Puasss banget, dan hampir sepi, hanya kita berdua dan 2 orang lainnya diatas sini, petualangan hari inipun kita sudahi. Rencana mau belanja oleh-oleh disini, ternyata toko-tokoya sudah hampir pada tutup semua huaaaa 😫 Untung ada beberapa yang masih buka. Tawar menawar harga, as a last buyer, kita minta diskon yang banyak, alhamdulillaah dikasiih hehehe 😜 Disini kita beli baju kaos beberapa dan juga magnet kulkas.

Berjalan kearah parkiran terlihat makin sepi, walaupun masih ada beberapa penjual dan pengunjung. Waaaa aku pingin banget bermalam disini, kayak Silent Hill barangkali yaa pasti seru banget kalo malem-malem diatas sini dikelilingin kabut tebal dengan cuaca hampir 0 derajat celcius wiih 🌁

Naik motor diminta retribusi parkir lagi, padahal kan udah bayar didepan?! 😦 Perjalanan ke gerbang diiringi keceriaan dan kepuasan yang luar biasa. Kita betul-betul menikmati suasananya. Disamping kiri kanan banyak banget bunga seperti bunga lonceng gitu, besar-besar pula ukurannya. Wooo You know how much I love flowers so much! πŸ’š Pingin bawa bibitnya kerumah, tapi kayanya bunga ini hanya tumbuh di tempat-tempat tinggi/bersuhu dingin ya? 😯

Beriring-iringan dengan kendaraan lain yang akan pulang juga, kabut pun hilang entah kemana, cuaca menjadi cerah banget tapi suhu tetap dingin. Jadi kita masuk pertama kali ke Tangkuban Perahu tadi itu dramatis sekali yaa cuacanya hahahah makasiih ya Allah, berkahMu πŸ˜‡

Heading to south alias ke tengah kota Bandung lagi, kita memilih masuk ke Jl. Setia Budi, berbeda dengan jalan pergi tadi pagi. Perjalanan yang bakal cukup memakan waktu lama plus macet-macetnya. Ditengah perjalanan, kita melewati FARM HOUSE! 😫😫😫 Arrggh pas liat jam tangan tepat pukul 17.00 yang artinya sudah tutup permisa 😞 Bandung macetnya parah banget, dikit-dikit perempatan macet 🚦dikit-dikit perempatan padat merayap, ya ampun kalo tiap hari begini sih bisa stress juga loh. Untung naik motor, gak kebayang kalo naik mobil.

Akhirnya sampai juga di hotel. Cape banget tapi seneng dan puas. Sambil istirahat, kita makanin buah berry-berry yang kita beli di Lembang tadi. Enaaak, maniisss, aku suka bangett. Dari 3 kemasan, jadi 1 kemasan begini kita habisin hihihi 😝
Lapaaarrr hahahaha.. Seolah tiada lelahnya hari ini, kita keluar nyari makan. Aku di kasih rekomendasi sama teman, makan di Karnivor yang berada di Jl. RE Martadinata no 127, masih 1 jalan dengan hotel kita nih, so kita putuskan untuk makan malam disana. Karna memang niatnya mau makan steak di Abuba, mumpung lagi gak di Palembang, tapi mari kita coba sesuatu yang baru pemirsa πŸ˜‰
@ Karnivor, tempat makan steak di Bandung
Steaknya lumayanlah enak, harganya berkisar 50k 1 porsi, dan ada minuman yang superrrr gede dan hanya buat Pipin sendiri secara dia orangnya gampang haus, nama minumannya Gorila Punch seharga IDR 35k, dan aku pesan mix juice seharga IDR 22k, mixed juice adalah jus campur-campur sayur dan buah yang rasanya enaak, pokoknya pingin sehaaatt sehat karna udah ada firasat mau sakit nih.. Total makan berdua malam ini IDR 178.250,- including tax and service πŸ’Έ

Pulaaaang, baru kerasa nih letihnya.. Aku juga kok mendadak demam rasanya 😷 Sampe hotel sebelum tidur aku makan obat dulu, lalu beres-beres kamar dan sampai akhirnya ketiduran. Petualangan Lembang Day berakhir, kita lanjutkan besok wisata ke Selatan Bandung, thanks for read and see you at next chapter πŸ˜‰πŸ‘‰

No comments: