---- Welcome to My Life ----

Friday, September 16, 2016

Wilujeng Sumping ka Bandung, Dali - Chapter 2

Selasa, 06 September 2016 - Departure and D'Pakar Day

Bangun pagi, partner liburan, jeng Pipin sudah pesan taksi Starcab untuk jam 08.00 start dari rumahnya, akupun bergegas mandi. Singkat cerita, taksi sudah tiba di bandara aja nih. Check in counter untuk Xpress Air udah buka, langsung deh check in. Bagasi koperku beratnya 13 kg huaaa 😨 Tapi tenang, jatah bagasi pesawat biasanya 20kg/penumpang kok hihihi 😁 Lalu masuk ke ruang tunggu.
@ Ruang tunggu Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang
With partner liburan as always, Pipin 😉
Waiting is a boring thing 😪 masih ada waktu 1 jam untuk panggilan boarding, so aku sengaja dengerin lagu di HP. Kenapa? Karna aku baru menyadari, jika sedang berpergian dan saat itu aku sedang menyukai sebuah lagu, lagu itu akan jadi soundtrack liburannya. Tapi juga pernah nih, dulu aku berencana liburan ke Phuket Thailand, saat-saat sedang menyusun itinerary nya, survei dan melihat-lihat tempat wisata di google map, aku sambil mendengarkan lagu dari Madonna yang judulnya Material Girl. Meskipun liburannya batal, tapi kalo tetiba denger lagu itu, aku langsung ingat semua tentang Phuket yang audah aku browsing in looh hahahaha 😃😃😃

Untuk liburan kali ini aku lagi suka lagunya girlband korea f(x), yang judulnya All Mine. Dan untuk lagu OST liburan ke Bali yang lalu saat itu aku sedang menyukai lagu Walk The Moon yang judulnya Shut Up and Dance. Mana dulu diputer di MTV pas lagi tiduran di hotel, jadii kalo terdengar lagu ini somewhere anytime langsung keputer juga memori-memori liburan di Bali loooh. Aneh sekaligus ajaib ya? 😀

Panggilan boarding diumumkan, naik pesawat ✈ dann.. ternyata pesawatnya sudah lumayan berumur, tombol-tombol ac diatas kepala itu masih bentuk petak-petak hihihi bikin geli lihatnya. Perjalanan Palembang-Bandung memakan waktu 1 jam 10 menit. Cukup lama untuk tiduran di dalam pesawat. Perasaan "torn"nya pun masih dirasakan hahaha 😂 Sebenernya tiduran di pesawat Xpress Air ini agak terganggu, karna bunyi "nyit nyit nyit" kayak sebuah logam yang diterpa angin entah darimana yang gangguuuu banget, ditambah lagi penutup jendelanya selalu turun dengan sendirinya, loss gitu.. Sempet bertanya dalam hati, apakah pesawat ini masih layak terbang? Hmm.. 😕
Naik pesawat Xpress Air ✈
Sesaat sebelum mendarat, pesawat kita mengalami turbulensi alias goncangan pesawat. FYI Turbulensi dikategorikan menjadi 2, pertama Turbulensi Seputar Awan, dan kedua Turbulensi Udara Cerah (katanya sih Turbulensi Udara Cerah ini yang bahaya). Turbulensi yang kita alami adalah turbulensi seputar awan, sepertinya begitu hehehe.. Banyak awan-awan putih tebal yang kita lewati. Ini pertama kali aku merasakan sensasi turbulensi yang lumayan bikin dagdigdug nih sampe miring-miring, tapi seruuuu, aku sukaaa hehehe makasi Pak Pilot 😊

Pramugari mengumumkan bahwa pesawat akan mendarat beberapa saat lagi di Bandara Husein Sastranegara Bandung, cuaca cukup cerah, waktu menunujukkan pukul 12:10 dan tidak ada perbedaan waktu antara Palembang dan Bandung.. Hihihi udah mirip belum sama pramugarinya? Wkwkwkwk 😂 Kota Bandung sudah makin terlihat jelas dari atas, gedung-gedung pencakar langit, stadion, perumahan, sawah, gunung-gunung di kejauhan. Aku juga liat gedung Trans Studio Mall nih jelaas bangett, it means orang dibawah lihat pesawat kita guedeeee bangett pastinya ya hihihi 😀

Sampaaaaaiii Alhamdulillah landing dengan selamat di kota Bandung. Pesawat berhenti dan pintu dibuka, kita keluar melalui pintu belakang, gak pake garbarata, kayanya bandara ini gak terlalu besar deh ya? Hmm.. Lagi juga pas kita mau masuk ruang airportnya, pesawat lewat di depan kita (jalan pelan mau siap-siap lepas landas) jadi kita disuruh berhenti dulu nunggu HAHAHA 😂😂😂 lucu banget deh, jadi kalo di perempatan, itu lampu merah untuk kendaraan bermotor, ini antara manusia sama pesawat wkwkwk gak tau deh kenapa ini terkesan lucu banget bagi aku 😅

Ada poster besar bertuliskan "Wilujeng Sumping" di depan pintu masuk ruang pengambilan bagasi bandara. Aku sih taunya Wilujeng aja yang adalah bahasa sunda artinya Selamat Datang. Menunggu bagasi turun dari pesawat yang kemudian keluar berputar mencari tuannya hihihi.. Sebentar aja kopernya udah menampakkan diri, trus kita keluaaaar. Diluar kita bingung banget nih mau bagaimana selanjutnya. Mau naik taksi bluebird yang dipercaya tapi kayanya kalo aku perhatiin gak boleh narik penumpang bandara hm 😒 Jadinya aku langsung download aplikasi Grab. Pesen dan langsung ada yang merespon. Harusnya sih mereka gak boleh juga narik penumpang di bandara, tapi daripada aku naik taksi bandara yang pastinya berapa kali lipat harganya mending pesen-pesen aja deh, itu hak saya kan ya mau naik armada yang mana 😌

Karna pesen Grab, dan gak mau ada apa-apa juga nanti, kita dan supir grab nya sepakat ketemuan di depan sebuah gedung apaa gitu. Geret koper kesana dikit, trus naik mobil Avanza berwarna silver. Bapak Grab nya baiik banget, udah kayak pemandu wisata aja loh promosiin Bandungnya hihihi dia juga nawarin kalo butuh mau kemana gitu tinggal hubungi dia aja wiiih oke oke sip bapaak 👌

Bayar Grab dari Bandara ke Hotel Dafam Rio hanya IDR 35k muraaaaah bangettt 😀 Langsung dibantu sama pak satpam membawa koper, check in, dan masuk kamar. Kebiasaan pertama yang aku lakukan saat memasuki kamar hotel adalah mencari semua amenities seperti sabun, shampoo, dan sebagainya, buku notes dan pensilnya, pengaduk kopi, dan sebagainya, serta Bathroom! Yup itu paling utama, karna kalo bathroomnya bermasalah, aku bisa-bisa ga tidur semalaman nih mikirn gimana mau MCK besok huhuhu 😖 Aku gampang jijik sama WC yang kotor, entahlah dari kecil selalu mau muntah kalo masuk WC yang gelap, bau, dan berlumut atau banyak noda, like.. phobia maybe? 😕
Hotel Dafam Rio Bandung, bakal jadi rumah sementaraselama liburan di Bandung 😎
Card Lock Hotel Dafam Rio Bandung, Room 303, 3rd floor
Amenities hotel Dafam Rio Bandung, aku lebih koleksinya ke sabun mandi, pensil, notes, sama pengaduk kopi yang notabenenya harus ada merk hotelnya 😜
All clear all clean 👌 Everything's good, bakal nyaman tinggal disini selama beberapa hari. Buka koper dan menggantung semua baju-baju di lemari pakaian biar gak kusut. Karna biasanya hanger dari hotel yang disediakan sedikit, aku bawa banyak hanger sendiri dari rumah nih hehehe 😋 Istirahat sebentar, lalu segera turun untuk bertemu dengan orang yang menyewakan motor.

Kita sewa motor di Naya Rental Motor Mobil Bandung (Terpercaya kok menurut pengalaman kita kemarin). Sewa untuk 5 hari, ada helm dan jas hujan, untuk bensin isi sendiri hehehe 😌 Bayar lunas senilai 480k 1 motor, untuk jaminan, kita nyerahin KTP atau kartu identitas lain yang penting tapi ga terlalu penting, nah loh hahaha.. Perincian harga sewa motor sebagai berikut:
Tarif Naya Rental Motor Mobil Bandung, Hari Jumat dihitung Weekend yah? 😝
Menurut itinerary yang aku buat dan di edit berkali-kali wkwkwk tujuan pertama adalah makan di Cafe D'Pakar di dekat kawasan TAHURA (Taman Hutan Raya). Kenapa aku pilih kesini, karna saat membuat tinerary, aku juga udah browsing dan follow akun-akun Instagram all about Bandung, baik tempat wisata, hotel, dan resto-restonya. Cafe D'Pakar itu tempatnya huaaaaaa 😍😍😍 Subhanallah indah bangettt, pemandangannya itu loh. You'll see, you'll see hihihi 😎

Lewat jalan Dago yang katanya selalu macet. Jadii, kalo di Bandung sewa mobil itu sih gak menguntungkan banget, ruginya banyak, rugi waktu karna macet, rugi uang sewa dan bensin, juga rugi tenaga, pegel broooh. Kecuali untuk pergi sekampung 2 kampung yaa hihihi 😋 Kalo naik motor, cepet sampai ke tujuan saking gesit bisa selip sana selip situ, hemat bensin dan uang sewa pastinya, kalo tenaga mah digantikan dengan sejuknya kawasan TAHURA, hanya satu sih yang ditakutin kalo naik motor, hujan huhuhu, but if you lucky dan rajin berdoa mudah-mudahan selalu dalam lindunganNya, aamiin. Jadi, kalo liburan berdua atau kurang dari 4 orang, sewa motor lebih menang banyak ketimbang sewa mobil, trust me 😉

Tiba di kawasan TAHURA, lurus aja, sempet bingung karna ketemu pertigaan, malu bertanya sesat dijalan brooh, baiknya nanya aja, kita sih kemarin nanya sama yang punya warung di sekitar sana, alhamdulillah dapet petunjuk, makasih warga Bandung 🙏 Di pertigaan, ambil jalan kanan. Ada beberapa rumah-rumah/villa elite, lalu ketemu hutan. Sekitar beberapa puluh meter, jalannya ada yg rusak tapi ga parah kok, masih bisa dilalui. Kata temen yang tinggal di Bandung, jangan takut jalan kesana, karna Insha Allah Bandung aman. Memang sepi banget di perjalanannya, tapi adaaa aja ketemu orang naik motor yang bikin tenangan. Oiya, setengah jalan begini aja udah dingin aja loh, jangan lupa bawa jaket atau sweater ya untuk yang gak tahan dingin.

Sesampainya di Cafe D'Pakar, kita langusung di arahin untuk parkir di dalam pagar, untuk mobil parkir di luar pinggir jalan ya. Sebelum masuk ke dalam cafe, kita ditanya-tanya dulu nih, sudah pernahkah kesini, untuk berapa orang, dan kita diberitahu untuk makan disini minimal pemesanan 1 orangnya 25k huahahaha sepertinya belum tahu dia kita ini siapah.. SIAPA KITAA?? SI PERUT KARETTT HAHAHAHAHA *ngakaksampegulingguling 😂😂😂

Cara order makanannya, langsung ke kasir, nanti kita akan dikasih daftar menu. Ini nih menu-menunya..
Menu Cafe D'Pakar Bandung
Setelah tahu apa yang mau di pesan, tinggal ngomong sama kasirnya, langsung bayar, daaaann pilih meja. Nah pengalaman kita nih, baru aja selesai bayar, mau pilih tempat duduk yang rencananya di luar tanpa atap dan langsung bisa melihat pegunungan, ternyata yang diluar full-booked mejanya huhuhuhu syedih Rihanna ini 😢😢😢

Beberapa detik hati ini kecewa (acieeeh), hujanpun turun, orang-orang yang dari luar belakang outdoor pada masuk kedalam kaya mau nyerbu kita sambil bawa makanan dan minuman hahaha yaahh hujan 😰 kecewaku pun bertambah. Pas mau duduk, malah orang-orang rebutan, jadinya kecewa 3 kali deh gegara gak dapet tempat duduk didalem. APA-APAAN SIH? 😲 (ceritanya mulai emosi nih) wkwkwk 😂 NOPE, no way 😠 aku udah jauh-jauh dateng kesini, aku ga akan takut sama yang namanya huuujaaan ⛈YEAAAHHH!!!! 💪💪

Jadi aku putusin untuk menantang hujan, walau udah diperingatin sama temen aku nanti demamnya kambuh, aku tetep aja nekat loh hahaha, sambil membawa kamera (HP) aku turun ke outdoor menerabas hujan dan mulai jeprat jepret, mulutku ga berhenti senyam senyum saking terpesona sama pemandangannya 😍 dan eeiiiittt hujan derasnya berubah jadi rintik, lalu perlahan-lahan berhenti dan cuaca mulai cerah tanpa sengatan matahari waaaaa senengnyaaaa 😄 paaass pula pramusajinya manggil "DALI" pesenan dateng langsung deh tunjuk meja di spot yang bagus Alhamdulillaaah berkahMu 😇 Didatengin hujan untuk agar orang-orang disuruh minggir dulu, dali mau pilih meja wkwkwkwkwk 😂 Makasii ya Allah makasii 😇 soooo happy 😊
Cafe D'Pakar Bandung - Sepi, meja-meja ditinggalkan karna hujan turun, tapi aku tetep nekat aja keluar sini hihihi 😋
Setelah hujan reda, orang-orang mulai turun kembali, seneng jadinya dapet meja/spot yang bagus 😀
@ Cafe D'Pakar Bandung
Puas banget kesini, bikin happy bikin damai hati 😊
Cafe D'Pakar ini bisa juga dijadikan tempat acara ceremony wedding loh
Early Dinner @ Cafe D'Pakar Bandung
Mudah-mudahan bisa kesini lagi some day, aamiin 🙏
Pipin @ Cafe D'Pakar
Nice Photo 😻
Cukup lama menghabiskan waktu disini, selain makan juga foto-foto dan videoing. Sukaaa banget disini, udah sejuk, viewnya keren, sambil makan pula bareng sahabat, damainyaaa hidup ini hihihi 💙 Menu yang kita pesan ada beberapa nih. Let's Check this out:
Meja yang paling tepi ujung, dibawah pohon, so sweet 😊
Nasi kuning yang dibungkus daun pisang lalu di bakar, kebiasan makan di resto baru itu aku suka pesan menu yang ada nama restonya, seperti menu 1 ini, Nasi Pais D'Pakar, ternyata bentuknya begini.
Rujak Cireng, inii garing banget dan saosnya enaak, sukaa cireng so much! 😙

Ottogi Cheese Ramen, ini juga gak kalah sedapp, kejunya terasaa banget sluurrppp 😛
Mie Rebus Spesial, dingin-dingin enaknya makan yang anget-anget 🍲
Selesai makan, kita berjalan lebih jauh, atau lebih tepatnya lebih turun mendekati jurang. Disana ada bangku panjang khusus untuk spot foto. Bisa jadi ngantri karna orang lain mau foto disini ga akan cukup hanya dengan sekali dua kali jepret, gantian pula kan ya dalam 1 rombongan hehehe 😌
Jalan menuju tepi jurang, aman kok aman, Insha Allah 👌
Spot foto tepi jurang di Cafe D'Pakar Bandung
Foto dengan gaya pada umunya 😎
Lompat gak ya, lompat gak ya? wkwkwkwk 😂😂😂
Pertama kali duduk di tepi jurang, indaaaah banget pemandangannya, jadi pingin punya beginian di belakang rumah 😍
Gak jauh-jauh dari bangku panjang, lagi pusing pala rihanna mungkin? Hahahaha 😅
Selesai juga akhirnya, sebenernya sih belum puas, pingin lagi datang kesini deh kapan-kapan (aamiiiiin..), sukaaa banget sama everything yang ada disana. Aku juga suka nih dengerin orang bandung ngomong dengan logat sundanya yang khas, ramah banget ya kesannya 😊
Nemu bunga mawar jumbo ini di pekarangan Cafe D'Pakar, wiih, terpesona liatnya keindahannya 🌹
Mawar Batik, seger banget liatnya, bunga-bunga tumbuh subur diatas sini aaah bikin betaahh
Memutuskan untuk pulang dengan gravitasi yang berat banget alias ga ikhlas wkwkwk 😅 tapi karna Cafe D'pakar lumayan jauh dari hotel tempat kita menginap, so biar gak kemaleman kita putuskan juga akhirnya untuk pulang ke hotel. FYI, Cafe D'Pakar tutup jam 18.00, dan khusus untuk hari senin cafe nya tutup. Maklum nih hari pertama, jadi masih rada-rada gugup mau mampir-mampir kemana gitu hehehe 😁

Dalam perjalanan pulang di Jl. Ir. H. Juanda, aku sempat buka peta di HP dan aku lihat di sekitar kita ada salah satu tempat makan bubur ayam yang terkenal di Bandung, namanya Bubur Ayam Pak Zaenal. Buryam ini terkenal dengan kekentalannya yang saking kentalnya, bila kita balik mangkoknya, buburnya ga akan jatuh loh. Kelewatan dikiiit, kita mundur lagi, lalu parkir pinggir jalan. Didalam kita pesan Bubur Ayam biasa seharga IDR 12k dan Bubur Ayam Ati Ampela seharga IDR 15k. Dua-duanya porsi kecil. Tapi ternyata yang dateng 1 mangkok penuh 😮 waduhh, porsi kecilnya begini apalagi porsi gede yah hihihi aku suka nih sama penjual yang royal begini, harga murah tapi porsinya banyaak, semoga makin berkah dagangannya ya pak 🙏
1 mangkok bubur ayam ini adalah porsi kecil, saking banyaknya aku ga habis loh, padahal enaak bangett, dan selalu kalo lihat foto ini jadi mendadak pingin terbang ke Bandung 🚀 secara di Palembang ga ada bubur ayam yang seperti ini huhuhu 😢 @ Bubur Ayam Pak Zaenal
Bubur Ayam Ati Ampela Pak Zaenal, bubur yang terkenal dengan kekentalannya, ini sedappp aku sukaaa, ngangenin 😊 @ Bubur Ayam Pak Zaenal Jl.  Ir. H. Juanda Bandung
Perut kenyang hati senang, kita melanjutkan perjalan kembali, tapi kita masih pingin jalan-jalan nih, karna masih belum malam banget. Jadi kita putuskan untuk ke Alun-alun Bandung. Menuju Alun-alun Bandung jalannya agak ribet nih. Banyak yang 1 arah. Tapi kalo gak mau ribet, teteh google bisa bantu kok. Kalo kamu naik motor, pakai headset aja, teteh google bisa baca jalan 1 arah, daripada baca peta sendiri agak membingungkan belok kemana belok kemana, teteh google tauuuu banget ambil jalan yg mana, trust her then, jadi ga akan bikin bingung kamunya 😉

Ternyata saat kita berada di Cafe D'Pakar tadi sore, di tengah kota Bandung turun hujan deras ⛈⛈⛈ Karna pas masuk ke lapangan Masjid Raya Bandung, rumput hijaunya basah 💦 Yah jadi ga jadi deh, hanya foto sekali dua kali aja, lalu kita memutuskan untuk pulang ke hotel.
@ Alun Alun Bandung a.k.a Masjid Raya Bandung di kala malam hari
Bahahahaha gayanya Pipin, mungkin beliau sudah lelah wkwkwk 😂 ya Pin?
Ditengah perjalanan, hujan trintik-rintik pun turun, ini pertanda petualangan hari ini harus diakhiri dulu hehehe.. Besok kita ketemu lagi yaa, dadaaah 👋😀

No comments: