---- Welcome to My Life ----

Friday, September 23, 2016

Wilujeng Sumping ka Bandung, Dali - Chapter 5

Jumat, 09 September 2016 - Ciwidey Day

Bangun tidur dengan kondisi demam, langsung mandi air hangat biar segeran. Selesai mandi langsung turun untuk sarapan hotel. Sehat dong sehatt, masa liburan sakit? Huhuhu 😢 Baru masuk lift, kita ketemu sama turis dari Malaysia, dia nunggu suaminya untuk naik ke lift, tapi alih-alih bantu pencet tombol buka pintu, aku kepencet tombol tutup pintu lift wkwkwk 😂😂😂 jadi wajah kita bertiga sama-sama shock gitu hahahaha maaf gak sengaja untung turisnya baik hati, pas kita keluar, dia malah bilang "selamat breakfast" hihihi terima kasih puan pulan 😊
Karna akan melakukan perjalanan jauh, aku harus sarapan yang padat dan hangat nih, nasi putih dan sayuran.
Kembali ke kamar untuk mengambil tas dan jaket, menunggu telepon dari driver yang akan membawa kita tour ke selatan. Kenapa kita sewa mobil plus driver? Karna hari ini kita akan berpetualang ke wilayah Ciwidey yang notabene jauuuuuuh banget dari kota Bandung, hampir 2 kali lipatlah ke Tangkuban Perahu GUBRAKZZ 😱 bayangin aja kan, Tangkuban Perahu jauh banget apalagi Ciwidey, especially Kawah Putih yang merupakan destinasi utama hari ini.

Akang Dika, ciyeeh, sang driver yang akan membawa kita hari ini, sudah menunggu di lobi hotel. Turun dengan membawa tas-tas bekal dan jaket, kita masuk mobil All New Toyota Avanza berwarna putih. Kang Dika ini baiiiik banget orangnya, kelihatannya sih orang bandung asli, logatnya, cara ngomongnya, dan keramahannya, dia ini patut dikasih penghargaan pemandu wisata loh karna service nya hihihi Thumbs Up kang Dika 👍👍👍 keep up the good work ya 👏👏

Perjalanan dimulai, kang Dika as a driver plus pemandu wisata, mengajak kita berkeliling-keliling kota Bandung dulu nih, melewati Alun-Alun Bandung, Monumen Bandung Lautan Api, lalu langsung melanjutkan perjalanan ke Ciwidey. Karna masih kurang fit, aku ketiduran cukup lama di perjalanan, padahal Pipin berkali-kali bangunin aku gegara pemandangan yang kita lewati bagus untuk dilihat, tapi karna ngantuk banget juga pengaruh obatnya, aku tetap kekeuh gak mau bangun hahahaha, saving energy hahaha 😅

Saat hampir sampai di kawasan kawah putih, akunya otomatis terbangun dari tidur yang panjang duilee hahaha tau banget kayanya ya.. Ada sebuah papan besar mengumumkan bahwa status Kawah Putih AMAN pemirsa, dengan membaca ini, aku jadi penasaran dengan status yang tidak aman, bakal gimana ya keadaannya? Hm 😕
Parkiran bawah Kawah Putih Bandung
Kang Dika bilang, kalo kita mau langsung naik mobilnya ke atas alias pusat kawahnya, itu bayar parkir sebesar IDR 150k ebuseett mahal banget yak, tapi tenaaang, ada alternatif lain nih, ada tranportasi khusus ke atas pusat kawahnya, namanya Ontang Anting yang berbentuk angkot. Bayarnya hanya Rp.15.000,-/person, dan HTM kawah putihnya sendiri sebesar Rp.18.000,-/person sedangkan untuk turis mancanegara dikenakan HTM sebesar Rp.50.000,-/person. Untuk jam operasional buka dari jam 7 pagi dan tutup jam 17.00 wib.

Kang dika menginfokan bahwa diatas sana signal HP atau lebih tepatnya signal untuk internetan bakal hilang, dan kalo ada apa-apa telfon aja kang Dika nya, okay sip 👌 kita turun dari mobil kang dika, langsung beli karcis untuk naik ontang anting. Pas bangett, kita bayar langsung digiring ke ontang anting yang sedang menunggu penumpang penuh jadi gak perlu nunggu-nunggu lagi, Alhamdulillaaaah 😀 berangkaattt 🚀

Di perjalanan dingiiiiiin sekali, aku sama Pipin duduknya terpisah pula. Pipin didepan samping supir, aku ditengah dekat pintu. Sebenernya ga ada pintu, mobilnya terbuka, OMG udah sakit meriang, kena angin deras pula mudah-mudahan ga tambah parah sakitnya, walaupun sebenernya enak sih, anginnya itu loh, sejuk banget. Jalannya menanjak naik dan banyak tikungan jadi aku takut jatuh juga wkwkwk 😂 jadi kalo pegangan tangan lepas bentar aja buat pasang jaket, bisa kehilangan keseimbangan. Pipin pun kedinginan dan gak bisa pake jaket karna jaketnya ada di tas aku buahahaha sahabat memang harus senasib lah ya 😆

Memakan waktu cukup lama sekitar 10 menitan, ontang anting yang membawa kita pun sampai di parkiran pusat kawah. Banyak berpapasan dengan turis asia yang kaki-kakinya pada telanjang OMAIGATT, dibawah dingin bangett, apalagi diatas sini dan mereka pake hotpants??? Entah salah kostum, atau memang sudah biasa tinggal diluar dengan suhu minus kali ya hihihi.. Sebelum masuk ke pusat kawah, aku mau buang air kecil dulu nih biar fokus dan gak kebelet nanti, kalo udah kedinginan biasanya gangguannya kebelet nih pasti. Bayar 1x masuk toilet sebesar Rp.2.000,-. Air kerannya dingiiiin banget kayak air kulkas, dan WC nya gelap, aku gak nyaman, bikin aku puke deh 😢

Selesai urusan WC, kita diarahkan untuk membeli masker. Firasat aku ga enak nih. Pas nanya harga masker 1 lembarnya dihargain Rp.5.000,- APA?!! Wkwkwk Mau beli pulau bang??? Padahal semalem masuk minimarket aku lihat masker isi 5 hanya Rp.7.000,- warna pink pula huhuhu nyesel gak beli. Yah, daripada ada apa-apa kita beli aja, aku doain biar cepet kebeli pulaunya ya bang hahahaha 😅 Berjalan sekitar 100 meter, kita ketemu sama puncak tangga yang menuju ke pusat kawah putihnya, waaaah indah banget dari atas siniii. Airnya hijau terang benderang 😍 gak pernah liat secara langsung yang beginian. Buruan aku sama Pipin menuruni tangga sambil cekrak cekrek pemandangan yang gak biasa didepan mata.

Suhu disini mungkin atau yang aku baca sih, kira-kira 2℃ dan disertai bau belerang yang cukup menyengat walaupun baunya gak terlalu ganggu banget 😷 jadi memang bener harus pake masker ya, selain menyaring bau belerang agar tidak terlalu tercium juga melindungi pernafasan di suhu yang super dingin ini. Dan spesial untuk aku yang masih sakit, aku langsung pake jaket, ga tahaaan sama dinginnya atuuh :P

Orang-orang ambil jalan ke kiri, biasaaa kita yang merupakan traveler anti mainstream (aseeek hahaha), kita belok kanan nih hehehe Gak tau ya kenapa kita punya kebiasaan begini, mungkin juga kita gak mau yang terlalu ramai, karna keramaian adalah photobomb yang nganggu banget, betul ga? Hehehe..
@ Kawah Putih Ciwidey Bandung - Akhirnya sampai juga setelah menempuh perjalanan yang lama ✌
Sukkaa banget disini, cuacanya adem, demampun turun selama berada di Kawah Putih ini 😊
Belok ke kanan sih juga rame, tapi ga serame kalo kita belok kiri pada umumnya. Sementara kita cekrak cekrek, banyak orang yang mendatangi area daratan tengah kawah. Pingin sih kesitu, tapi masih rame.. Nunggu kapan? Nunggu sore? Tutup dong hahahaha 😂 Bergeser sedikit demi sedikit ke arah jalan yang menghubungkan daratan di tengah kawah. Tiba-tiba air menetes sedikit-sedikit dari langit, hujan gerimis 💦 Orang-orang pun berbondong-bondong naik ke atas dan meninggalkan pulau kecil ditengah, whoaaa, ajaiiibb 😱 IT HAPPEN AGAIN!! Hahaha 😂 tanpa berpikir 2x dan gak tau kapan akan kesini lagi serta mengabaikan hujan rintik, kita berdua langsung melangkahkan kaki menuruni bukit kecil menuju daratan di tengah kawah yang sudah hampir sepi 😋

Alhamdulillaaah, aku seneng banget kalo liburan diberkahi begini loh, setelah sampai di tengah kawah, hujan pun berhenti, jadi maksdunya orang-orang disuruh udahan foto-fotonya karna aku mau foto-foto di tengah kawah putih tanpa adanya photobomb huehehehe 😊😋 Aku pun ga berhenti mengucap syukur loh hihihi 😆 Hanya ada segelintir wisatawan disini, kita pun beraksi cekrak cekrek tanpa pusing ada photobomb di latar foto teehee 😉✌

Cukup puas foto-foto, dan karna hujan sudah reda, sedikit demi sedikit wisatawan mulai mendatangi daratan tengah kwah putih lagi. Kita pun beranjak naik meyudahi wisata di kawah putih. Sambil berjalan ke atas, kamera masih dong beraksi. Di sini ada beberapa penjual yang menjajakan bubuk dari belerang yang bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit. Disini juga aku beli magnet kulkas kawah putih, gak terlalu bagus, tapi wajib beli untuk melengkapi koleksi hehehe 😊

Berjalan ke areal parkiran, aku mau buang air kecil lagi sebelum naik ontang anting. Oiya, selama berada di kawah putih, panas badanku turun loh, kok bisa ya? Padahal kan harusnya bikin menggigil karna suhu disini yang dingiiin banget, hmm 😕 Setelah buang air kecil kita berdua menaiki ontang-anting yang masih kosong yang artinya kita harus menunggu sampe full baru bisa jalan. Karna kalo gak penuh, ontang-antingnya gak mau jalan, katanya sih begitu. Ternyata ini yang dipesenin sama kang Dika tadi, kalo ada apa-apa, dia akan menjemput keatas sini, in case kalo kita adalah wisatawan terakhir yang pulang kali ya. Ngerti nggak? Hahaha 😁

Sambil menunggu kursi full, kita berdua istirahat sambil tetep foto-foto hahaha Mau sih foto berlatar tulisan Kawah Putih, tapi udah keburu PW (Posisi Wuenak) di dalem ontang-anting, so kita foto dari dalam mobil berlatar tulisan Kawah Putih LOL 😂

Tidak begitu lama menunggu, ontang anting pun full, dan berangkaattt. Wuiiihh suka banget nih perjalanannya, hutannya, suhunya, suaranya, segala sesuatu itu bikin adem semua panca indera, pantesan sakitnya berubah jadi sehat ya hihihi 😊 Ditengah-tengah perjalanan aku melihat sosok nenek berjalan kaki loh, in the middle of the forest?? 😨 Itu beneran apa halusinasi ya? 😮 Wuiih rada spooky akunya 👻 mana Pipin bilang dia gak liat pula wkwkwk 😅

Sesampainya di parkiran bawah, kita langsung mencari mobil kang Dika. Huaaa yang mana, mobilnya putih semuaa wkwkwk mana kita gak inget platnya. Tapi karna kita berjalan mendekati mobil-mobil putih yang sedang parkir, ada 1 mobil yang langsung bergerak mendekati kita, nah itu dia kang Dika hihihi laperrr, makan yukk. Kang Dika menawarkan makan di Kampoeng Strawberry, yiuuk.
Lunch @ Kampoeng Strawberry - Ciwidey Rancabali
Nasi Timbel Komplit - Makanan khas Bandung
Nasi Tutug Oncom Komplit - Juga makanan khas Bandung
Penampakan Nasi Tutug Oncom setelah daun pembungkus dibuka, aku suka ini, enak banget, empalnya itu loh 😛
Total biaya makan siang IDR 177.7k 💸 Selesai urusan perut, kang Dika menawarkan ke wisata petik stroberi, tapi kabarnya stroberinya lagi sedikit, ditambah kondisi aku yang kurang fit, jadi kita mengurungkan niat masuk kesana deh. Melanjutkan perjalanan, kita berdua dibawa kang Dika straight to Danau Situ Patenggang, pemandangan selama di perjalanan asriii banget, melewati hutan belukar, laluuuu jeng jeng jeng.. KEBUN TEH yang terkenall itu waaaaa 😍😍😍 Cantik bangetttttt pemandangannya, keren, tapi karna takut kesorean, jadi kata kang Dika, foto-fotonya setelah selesai dari danau aja, takutnya danaunya udah tutup, siiip 😗👌

Masuk ke Danau situ Patenggang per orang dihargai IDR 13k untuk pengunjung lokal plus ada biaya PNPB (Penerimaan Negara Bukan Pajak) sebesar IDR 5k/person. Untuk mobil dikenakan biaya IDR 10k plus parkir IDR 1,5k. Sesampainya di parkiran, kang Dika berpesan bahwa dia akan menunggu disana, ga akan kemana-mana. Turun dari mobil, kita berjalan kaki ke arah tepi danau. Di sisi kiri kanan jalan, toko-toko yang menjual souvenir sudah pada tutup, yah ga bisa beli magnet kulkasnya 😞

Ditepi danau, kita ditawari naik perahu/bebek. Pingiiin banget tapi kan udah kesorean, takutnya udah sampe ketengah danau, orang-orangnya pada pulang hahahaha mana juga hati dan pikiran ini udah terpatri sama cantiknya kebun teh tadi, sooo, kita putuskan untuk foto-foto ditepi danau sebentar lalu bergegas keluar menuju perkebunan teh 🚙
Kebun Teh Rancabali, Bandung. foto ini diambil dari pinggir jalan raya, indahnyaaa 😍
Aaaahh seger mata liat beginian 💚
Ngambil dari koleksinya Pipin hehehe 😜
Kang Dika tauuuu banget spot2 foto yang bagus. Kita diberhentiin di beberapa spot yang cantik, pinginnya masuk ketengah-tengah kebun tehnya, tapi apalah daya badan ini lagi gak mau diajak kompromi, get well soon me huhuhu 😢 dan alhamdulillah Kang Dika sabaaaaar banget orangnya teeeh.. Mau foto berapa lama juga masih ramah-ramah aja dianya hihihi makasi banget loh 😊🙏😊

Puassss banget foto-foto di kebun teh pinggir jalan sampe ada yang godain sambil lewat gitu hahaha 😅 Kita mengakhiri wisata ciwidey hari ini. HP-HP dan kamera sudah pada lowbat. Memasuki kota Bandung, hari sudah mulai gelap, dan lagi-lagi macet panjang, menghabiskan berpuluh-puluh menit hanya karna macet, padahal kalo jalannya lancar hanya memakan waktu 10 menitan. Gemes gitu liat peta, hotelnya sudah lumayan dekat tapi jalannya ngesot merayap hahahaha 😆

Kelelahan, begitu sampai di hotel kami langsung istirahat sejenak sebelum makan malam. Untuk jadwal makan malam sedikit kacau dari itinerary, hampir semua terpenuhi namun hanya saling tukar hari. Malam ini harusnya makan malam di Mie Kocok Mang Dadeng, tapi karna kemarin udah, jadi kita putuskan untuk pesan GoFood di Warunk Upnormal, resto yang didominasi dengan masakan-masakan yang terbuat dari Indomie. Saat itu, Warunk Upnormal belum ada di Palembang, so kita penasaran sama kreasi-kreasi Indomie nya hehehe 😉
Indomie rebus emang sedap dimakan saat kedinginan #mouthwatering 😛
Sambil menunggu makan malam datang, aku dan Pipin beres-beres barang bawaan alias packing, whaatt?? 😲😲😲 Besok udah pulang ke palembang?? Beluuum!! Hehehe.. 😌 Besok kita check out dari hotel Dafam Rio dan bakalan check in di Harris Hotel. GoFood dateng, lalu makaaaan yeayyy! 😃 Setelah makan malam dan packing selesai, kita pun tidur pulas saking lelahnya berpetualang yang jauh hari ini. See you tomorrow guys! 💤😴😴💤

No comments: