---- Welcome to My Life ----

Friday, May 25, 2018

Liburan Jogja Hari Kedua

Sabtu, 05 Mei 2018 - Candi Borobudur

Dalam lelapnya tidur, entah sudah jam berapa, adzan subuh berkumandang dari segala penjuru kota Jogja. Akupun masih ngantuk banget lalu tertidur lagi. Gak berapa lama, alarm HP ku berbunyi tepat pukul 5. Masih mager di kasur sambil instagram-an, tiba-tiba aku tersadar cahaya dibalik gorden yang tertutup. What? Ini jam 5:20 tapi udah lumayan terang walau matahari belum terbit sempurna. Buru-buru aku ambil wudhu dan sholat subuh. 

Selesai sholat subuh, gorden jendela hotel kubuka lebar-lebar, wait, is that Merapi? Wiih kok aku baru sadar, perasaan kemarin siang pas liat ke luar jendela gak ada gunungnya wiiih, cantiknya Merapi dari kamar hotel inii alhamdulillaaah, terimakasih Favehotel kita dikasih kamar yang view-nya Gunung Merapi, kamu layak naik 1 bintang lagi 😘
Gunung Merapi cantik, ini view jam 05:20 pagi, dari jendela kamar hotel @ Favehotel Kotabaru Jogja
Jam setengah 8 kita turun untuk free breakfast hotel. Wah aku suka nih makan dengan genre All You Can Eat nya hotel hehehe 😊 Masuk restonya, kita di sapa ramah oleh petugas hotel dan ditanya tamu dari kamar berapa. Lalu pilih meja dan ambil makaaaan yeayy 😁
First free hotel breakfast @ Favehotel Kotabaru Jogja
Soto Ayam Corner
Rotiii dan dilatarnya ada beberapa amenities Favehotel yang aku kumpulin untuk dikoleksi macem tissue, tusuk gigi, dan pengaduk kopi, pokonya yang ada merk hotelnya gitu deh 😉
Sarapan berat 😅
Scrambled Eggs
Jus jambu dan jus jeruk, segerr 🍊😊
Selesai sarapan, kita naik kembali ke kamar untuk bersiap-siap pergi berwisata ke Candi Borobudur aseeek 😎 Untuk kesana membutuhkan waktu sekitar 1 setengah jam. Rencananya kita akan naik bus antar kota gitu, oh iya, FYI, Candi Borobudur itu bukan di kota Jogja ya, tepatnya di kota Magelang Jawa Tengah. Nah, udah beda provinsi nih, berarti liburan kali ini mendatangi 2 provinsi sekaligus dong hihihi 😄 Back to the topic, melihat hasi googling, karna bus yang bakal kita tumpangi bakal bikin ga nyaman, kirain bus-bus besar pariwisata, ternyata bus-nya kayak bus kota semacem kopaja gitu, dan kita juga gak naik motor karna selain cuacanya panas, bakalan bikin pegal-pegal, pastinya.

Jadiii, kita memutuskan untuk naik GoCar! Hidup Taxi Online!! Kalian membantu banget deh 😘 Kita hanya sebentar menunggu driver GoCar di lobi, lalu dataaaang. Pas naik mobilnya, kita diminta drivernya untuk cancel pemesanan karna apaaa gitu ga ngerti tapi tarifnya tetep sama sebesar Rp.140.000,-, aku sih ga masalah ya, selama diantar ketujuan, biakan saja mereka mencari rejeki dengan cara mereka sendiri hehehe ✌

Sepanjang perjalanan, kita bertiga bercerita-cerita, dan driver menawari kita untuk mengantar ke beberapa tempat wisata dengan harga yang lumayan mahal, mahal kalo kita bisa ketujuan tersebut naik motor. Setelah promosi driver selesai, dan sepertinya aku dan Pipin ga tertarik dengan penawarannya, lalu akupun tertidur hihihi 😁

Beberapa kali Pipin mencoba membangunkan untuk menunjukkan indahnya pemandangan diluar, saking ngantuknya aku gak bergeming dari tidurku. Baru setelah sampai di dekat gerbang masuk Candi Borobudur otomatis aku terbangun dengan sendirinya. Banyak bus-bus pariwisata terparkir disana, dan cuaca disini ga kalah panas dengan di Jogja, oh my 😟

Tepat pukul 11.00 wib, kitat turun dari mobil Mitsubishi Mirage berwarna putih, dan langsung disambut heboh oleh para pedagang bak artis yang diburu wartawan dengan pertanyaan klarifikasi wkwkwk eibusetdah, beneran mereka ini nawarin dagangan berupa tongsis, baju kaos, topi bundar dengan sangat heboh, bener-bener menganggu apalagi aku yang jetlag baru turun dari perjalanan panjang plus bangun tidur pula aiih bikin pusing dan ga nyaman 😓

Akhirnya setelah bilang "tidak, terimakasih" berkali-kali ke mereka dan aku mengeluarkan topi bundar biru yang aku bawa dari rumah, mereka 1 per 1 pergi hahahaha dasar 😅 tapi baru aja free dari para penjual, langsung dihinggapi oleh orang-orang yang nawarin sewa payung OMG hahaha 😅😅 ya karna aku rasa butuh biar ini badan ga tambah gelap, so kita sewa payung yang 1 nya kita tawar menjadi Rp.5.000,- (Rp.10.000,- dapet 2 payung) ini dapet tips dari driver GoCar tadi, tawar harga sewa payung menjadi Rp.5.000,-, biasanya mereka kasih harga awal Rp.10.000,- satu payungnya.
Peta Borobudur
Capture map ini biar ga nyasar di dalam, tapi tetep masih bingung juga hahaha 😋
As you can see, silaunyaaa 🌞😱
Dapet payung, kita di pesankan oleh abang penyewanya untuk mengembalikan payung saat kita berada di pintu keluar Candi Borobudur nanti. Okesip, lanjut jalaan. Kita menuju loket penjualan tiket, harga tiket masuk (HTM) Candi Borobudur per Mei 2018 untuk wisatawan lokal (bukan turis mancanegara) dihargai Rp.40.000,-/orang. Selesai bayar tiket, kita langsung cus masuk dimana ada mbak-mbak dan mas-mas satpam yang akan memeriksa isi tas kita, dilarang membawa makanan dan minuman dari luar, serta barang lainnya yang tertera diperaturan, tidak terkecuali Drone yang lagi kekinian itu loh.
Foto dengan tulisan Borobudur berada tepat di depan (dalam) pintu masuk ke arah Candi 📷
Memasuki area pertama ada icon dengan tulisan BOROBUDUR di bawah pohon besar, kita menyempatkan sebentar berfoto disitu dan lagi-lagi budaya antri disini thumbs down 👎 aku sebal dan ga sengaja mengumpat kasar wkwkwk maafin 😋
#borobudur
Setelah meninggalkan spot foto, kita bingung ke arah mana. So, kita duduk dulu memperhatikan orang-orang berjalan ke arah mana. Kebelet pipis, akupun mencari WC dan ketemu, WC nya lumayan bersih. Melanjutkan melangkahkan kaki, kita menuju sebuah loket penjualan dimana orang-orang membeli tiket untuk naik mobil kereta. Ternyata tujuannya straight ke depan candinya, so kita beli 1 tiket seharga Rp.7.500,- plus dapet air mineral 330 ml bergambar Borobudur lalu naik dan menunggu sampai mobil keretanya full penumpang. Ada seorang penjual tongsis yang nawarin dengan harga murah hanya Rp.20.000,- karna tongsis yang kita bawa udah loss gitu, kita beli 1 dan langsung berselfie ria hihihi 😎
Sembari menunggu mobil kereta full, kita berselfie ria dulu 😁
OTW Candi 🚃
Kereta mobil penuh lalu berjalaaan 🚂🚃🚃🚃 Pemandangan didominasi oleh hijau-hijau taman dan pepohonan yang asri, beautiful 😘 sekitar 5 menit di perjalanan, mobil berhenti di persimpangan, semua penumpang termasuk kita berdua turun. Ternyata bukan bener-bener berhenti di depan candinya ya, harus berjalan jauh lagi huhuhu 😂 Darisini, Candi Borobudur sudah terlihat di kejauhan, wiih dari jauh aja kelihatan megahnyaaa 😍
Sudah nampak dari jauh 😍

Pemandangan di sekitaran Candi Borobudur

Karna sibuk dengan kamera masing-masing, jadinya kita sibuk selfie sendiri 😁
Candi Borobudur di kejauhan terlihat megah 😍
Satu dari tujuh keajaiban dunia 😘
Pipin with Candi Borobudur
Berjalan lurus ke arah candi Borobudur dengan dihujani sinar ultraviolet yang sangat, sangat, sangat menyakitkan. Berhenti untuk berfoto dengan latar candi dari jarak jauh, gak sengaja aku dengar seseorang yang berprofesi sebagai fotographer instant bilang begini: "belum itu, belum cape" WHATTT OMG wkwkwk emang sih perjalanannya masih jauh banget untuk mencapai kesana 😂 Aku sih ga masalah untuk berjalan masih mampu lah ya Alhamdulilllah, tapi yang bikin aku gak tahan itu sengatan sinar mataharinyaaaa soooo damn hot! 💥

Mulai menaiki tangga pelataran candi, yang adalah musuh Pipin wkwkwk aku ga paham kenapa tempat-tempat wisata kudu naik tangga tinggi dulu baru bisa bersua sama objeknya hahaha 😂 Karna Pipin kelelahan, padahal baru setengah jalan naik tangga pelataran, iya pelataran belom tangga candinya, kita beristirahat sejenak di bawah pohon rindang.
Beristirahat sejenak setelah menaiki tangga untuk menuju pelataran Candi Borobudur
Selama duduk disini yang notabenenya kita berada di dekat semacam pos petugas pengawas dan keamanan dadakan gitu hahaha sering banget kita mendengar petugas memberikan peringatan kepada para pengunjung yang nakal. Nakal maksudnya disini anak-anak muda yang suka memanjat pagar candi dan semacamnya untuk berfoto. Yup, dari tempat kita duduk disini, kita bisa melihat Candi Borobudur dan para petugas dengan mudah mengawasi pengunjung. Setelah dirasa cukup charging energi dibawah pohon, kita melanjutkan berjalan kembali untuk menaiki Candi Borobudur SEMANGATTT 😃

Saat sudah bisa menyentuh dinding candi, Pipin mengajak berhenti sekali lagi, wait-wait bukan untuk istirahat ya, tapi untuk berfoto-foto wkwkwk 😆
Disini, payung hampir kalah sama anginnya yang kencang, aku sampe-sampe keseret payungnya 😅
Setelah cukup foto disini, dan aku sudah gerah kepanasan,, kita segera naik tangga lagi. Anak tangganya candi ini batunya besar jadi melangkahkan kakinya kudu tinggi-tinggi, oooh sungguh ya sungguh 😅 Ada beberapa tangga yang hanya muat 2 orang, Pipin menyuruhku untuk duluan karna dia butuh waktu qiqiqiqiq 😋

Bertemu diatas, lantai pertama, aku dan Pipin kembali duduk beristirahat hahahaha astaga ya, benar-benar menguras tenaga. Tapi banyak juga loh yang beristirahat disini, karna spot disini agak sedikit tertutup cahaya matahari.
Perhentian yang kesekian kali hahaha 😂
Kembali semangat, kita menaiki tangga lagi untuk mencapai ke lantai berikutnya. Mungkin ya, kalo cuacanya gak terik, tenaga kita gak bakal cepat terkuras habis begini 😞 Sampai di lantai berikutnya, kita sudah sampai di anak-anak candinya, kereeeen banget, dan ada kepuasan tersendiri saat sampai disini 😍
Dali @ Candi Borobudur, Jawa Tengah, Indonesia
So proud bisa mengunjungi salah 1 keajaiban dunia
Me @ Borobudur

Indonesian Heritage, bukan orangnya tapi candinya ya hahaha 😊
Behind the scene dari foto-foto diatas candi, tetep nyari tempat perlindungan dari sinar matahari 🌞
Pipin, kalo foto gayanya gaya batu, jadi dipaksa pasang gaya yang asik, jadi begini deh hahaha 😄
Entah kenapa si Pipin ngebet banget difoto latar ini
Pipin @ Candi Borobudur, Jawa Tengah, Indonesia
Buahahaha sok seksi amat si Pipin berpose begini 😂😂😂
Photobomb yang tak bisa dihindari, tapi cobalah ya, orang mau foto malah bergaya dibelakang, norak ih 😒
Muka jadi gosyong 😱
Batu-batu ini ada ceritanya loh, tertarik dengerin seorang tour guide dari Indonesia bercerita tapi sayangnya pake bahasa asing huhuhu 😂 @ Candi Borobudur - Indonesia
Karna udah kelaparan, kita pun turun dari candi meski masih berpose-pose sedikit karna gak tahu kapan bakal kesini lagi hehehe 😁 Turunnya pun dengan batu anak tangga yang tinggi-tinggi juga. Dan saat kaki sudah menginjakkan kaki ke tanah, sinar ultraviolet kembali menghujani muka, dan aku langsung otomatis mencari topi bundarku yang ternyata jreng jreng jreng.. GAK ADA! OMG!

Otomatis aku langsung bertanya ke Pipin, dan dia pun geleng-geleng. Lalu aku sadar, topinya ketinggalan diatas huaaaaa mamaa 😭😭😭 Sesaaat ragu mau naik lagi apa nggak, tapi kemudian mengurungkan niat dikarenakan badan sudah lelah, matahari makin menyengat, dan lapar melanda. so, aku hanya menatap sedih Candi Borobudur dari bawah sini huhuhu 😢
Dari bawah sini, aku hanya bisa menatap candi dengan sedih karna topi bundarku yang sudah bertahun-tahun ketinggalan diatas 😢 ikhlas.. ikhlas 😌
Pulaaaaang, kita mencari pintu keluar yang berada di sebelah timur candi. Perjalanan yang begitu panjang lagi-lagi ditempuh, wuih, ga bisa seperti ini harusnya, pengelola harus sadar betapa panasnya wisata Candi Borobudur dan kudu ada fasilitas lebih, contohnya nih, jalan dikasih atap biar ga kepanasan, dan penyewaan delman serta mobil unik untuk menuju gerbang keluar pun gak nyelesain masalah karna tarifnya yang mahal banget ugh 😥

Berhenti sebentar di semacam kayak kantin gitu, beli minum yang dihargai 1 botolnya Rp.10.000,-. Duduk sebentar lalu kembali melanjutkan perjalanan. Kita melewati gajah-gajah sedang bersama pawangnya. Saat mendekati pintu keluar, para pedagang souvenir mulai mendekati dan pantang menyerah menawarkan barang dagangannya adduh 😅

Cape, bisa bikin bete, bisa bikin emosi, jadi aku bener-bener nahan diri untuk ga emosi saat para pedagang sibuk menawarkan dagangannya dan saking banyaknya mereka, aku dan Pipin sampai terpisah jauh. Sabaar.. sabar ujarku dalam hati. Akhirnya karna aku pikir di depan gak tau bakal nemu toko souvenir apa gak, aku memutuskan untuk membeli dagangan salah satu dari mereka berupa 1 magnet kulkas Borobudur seharga Rp.15.000,-. Begitu kita diluar gerbang, seorang wanita meminta payung yang kita sewa, yaah, padahal jalan di depan masih panas 😥

Berpuluh-puluh toko souvenir disini menjajakan dagangannya. Tapi belum ada 1 pun yang menarik perhatianku.Aku mencari magnet kulkas yang lebih bagus dari yang aku beli di dalam tadi. Aku juga mencari miniatur Candi Borobudur annndd KETEMU! Langsung mampir dan bertanya harganya, saat diangkat oleh Pipin, ternyata kubahnya terlepas dan didalamnya munculah arca mini, persis seperti aslinya wiii so cute, makin gemes dan makin ingin memiliki hihihi 😍
Selesai belanja disini, kita berjalan menyusuri toko-toko souvenir lainnya. Karna lapar, kitapun mampir ke salah satu warung makan. Disini aku memesan nasi gudeg telur dengan harga 1 porsinya Rp.20.000,- Sebenarnya aku pingin makan makanan khas daerah sini di Magelang, antara lain Mangut Beong, Nasi Lesah, Sop Senerek, Wedang Kacang, Kupat Tahu, Sego & Mie Godhog. Tapi di hampir semua menu warung makan sini hanya ada nasi gudeg yang khas hmm..
First time nyobain Nasi Gudeg nya Magelang - Jawa Tengah (Idr 20k)
Perut kenyang hati senang, kita sampai juga di parkiran. Disana kita memesan GoCar menuju Favehotel Jogja dengan estimasi biaya Rp.140.000,- sama dengan pergi tadi. Karna daerah sana gak boleh ada taksi online yang narik penumpang, jadi kita diminta drivernya untuk berjalan sedikit menjauh. Langsung disambut dengan mobil Daihatsu Xenia, kita pun naik mobil dan cusss, alhamdulillaaaah segernyaaa nemu AC hihihi 😝

Diperjalanan, aku gak mau tidur karna ingin menyaksikan pemandangan yang kata Pipin indah. Yup, betul sekali, hamparan luas sawah yang berlatar bukit-bukit, so beautiful. aku sempat keki saat Pipin berkali-kali bilang: "sayang banget kita gak naik motor kesini" Keki karna, damn! Are you kidding me? It's hot as hell, naik motor 1 setengah jam, aje gileee terpanggang 😅😅😅

Sambil terkadang bercerita-cerita dengan driver GoCar, dan sesekali bila lagu di radionya bagus, kita pun bernyanyi agar tak merasa bosan. Sesampainya di pusat kota Jogja, macet dan membutuhkan waktu yang lumayan lama untuk sampai ke hotel. Jam 17.30 bersamaan dengan adzan maghrib, kita langusng terjun ke kasur! Wuiiih senangnyaaa 😊 Kitapun beristirahat sampai lelap tertidur.

Pukul 20.30 wib, kita memutuskan untuk mencari makan malam di Malioboro. Tadinya, kita mencari Gudeg Yu djum yang ada di Malioboro, tapi tutup, so kita parkir motor dan berjalan menyusuri jalan Malioboro yang padatnya minta ampun, saking padatnya pengunjung, pejalan kaki disini mengalami macet dan padat merayap hahahaha 😄

Mampir di sebuah warung makan lesehan, kita memesan, lagi-lagi, nasi gudeg. Kali ini aku memesan nasi gudeg komplit karna aku pingin tahu isi komplitnya ada apa saja. Tidak terlalu lama menunggu, pesanan kita pun datang waah.
Nasi Gudeg komplit disini berisi telor, ayam goreng, tempe, gudeg nangka, dan sambal krecek, harga 1 porsinya Rp.35.000,- @ Lesehan Enggal Jaya Rasa - Malioboro Jogja
Untuk minum aku memesan minuman dengan nama yang aneh, yaitu Es Tape, minuman ini enak loh, bisa disajikan hangat maupun dingin. Segaar. Bentuknya seperti es cendol namun teksturnya berbeda dan ini terbuat dari tape, uuuuh mendadak jadi pingin minumnya sekarang hihihi 😋 Oiya, FYI, pesawat lalu lalang di atas Jl. Malioboro ini besar-besar loh, dan ini such a paradise buatku, you know I love plane so much! teeheee 😘✈
Makan malan di lesehan Malioboro Jogja
Itu dia petualangan liburan Jogja hari ini. Wiiiih panjang juga yaaa hihihi 😜 Semoga kamu gak bosen baca blog liburan aku. Makasih untuk yang sudah baca, sampai ketemu besok di petualangan liburan hari ketiga 👋👋👋 → Liburan Jogja Hari Ketiga

No comments: